Seperti yang tertera dalam rukun islam yang ke-4, zakat merupakan sebuah kewajiban yang perlu kita keluarkan sesuai dengan jenisnya. Zakat sendiri terbagi dua yaitu zakat fitrah yang dikeluarkan setiap sebelum Idul Fitri dan zakat mal atau zakat harta yang dikeluarkan setiap tahun.
Zakal mal sendiri terbagi lagi menjadi beberapa kategori seperti zakat profesi/zakat penghasilan, zakat perniagaan, zakat tabungan, dan zakat lainnya. Zakat mal merupakan zakat yang berhubungan erat dengan harta yang kita punya. Sebagian besar, suatu harta yang kita dapat harus dizakati seperti zakat emas atau zakat tabungan, lalu bagaimana dengan rumah tinggal kita? Simak studi kasus tentang zakat mal rumah tinggal berikut ini.
Daftar Isi
Studi Kasus: Perlukah Zakat untuk Rumah Tinggal?
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Mohon penjelasannya :
- Apakah rumah mewah dan mobil mewah harus dikeluarkan zakatnya?
- Apakah ongkos haji dan umroh juga harus dikeluarkan zakatnya?
Terima kasih. Mohon penjelasannya, Ustadz.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh.
Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan keberkahan-Nya kepada saudara.
Pertama: hukum asal rumah mewah dan mobil mewah yang tujuan kepemilikannya untuk dipakai tidak terkena zakat. Namun bila seseorang yang memiliki harta itu bertujuan untuk membisniskannya (jual beli untuk keuntungan) maka wajib dizakati setiap tahun.
Baca Juga: Zakat Uang Hasil Penjualan Rumah
Kedua: tabungan haji dan umrah yang masih berstatus sebagai tabungan termasuk harta yang terkena zakat. Namun biaya haji dan umrah yang telah dipakai atau sudah memasuki proses transaksi (dalam tahun yang sama dalam pemberangkatan), menurut sebagian ulama tidak terkena zakat.
Itulah beberapa penjelasan tentang zakat tabungan dan tentunya zakat mal untuk rumah tinggal. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua.
Wallahua a’lam
