Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada tantangan sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Di sinilah peran zakat menjadi sangat krusial.
Zakat bukan sekadar kewajiban bagi setiap Muslim, tetapi juga merupakan bentuk kontribusi nyata untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Dengan menunaikan zakat, kita tidak hanya membersihkan harta kita, tetapi juga berinvestasi dalam masa depan yang lebih baik bagi sesama.
Mengapa zakat begitu penting? Apa saja manfaat yang dapat kita peroleh dari menunaikannya, dan bagaimana zakat dapat meningkatkan kualitas hidup kita? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai manfaat zakat dalam penjelasan berikut.
-
Daftar Isi
Menyucikan Diri Jiwa dan Raga
Salah satu manfaat utama dari zakat adalah kemampuannya untuk membersihkan harta dan jiwa. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman yaitu,
خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Ambillah zakat dari harta mereka untuk menyucikan dan membersihkan mereka, dan berdoalah untuk mereka karena doamu adalah sumber ketenangan bagi mereka. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (Q.S. at-Taubah: 103).
Dengan menunaikan zakat, seorang Muslim dapat membersihkan hartanya dari segala bentuk kotoran dan kesyirikan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Zakat juga membantu menghilangkan sifat kikir dan menumbuhkan sifat dermawan dalam diri seseorang, sehingga menciptakan jiwa yang lebih bersih dan penuh rasa syukur.
Baca Juga : 5 Alasan Zakat dapat Sarana Menyucikan Diri
-
Meningkatkan Empati Sosial
Zakat mengajarkan kita untuk peduli terhadap sesama, terutama kepada fakir miskin dan anak yatim. Dengan menunaikan zakat, kita dapat membantu meringankan beban mereka dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
Menurut data, zakat yang dikeluarkan di Indonesia pada tahun 2022 mencapai lebih dari Rp 10 triliun, yang menunjukkan potensi besar zakat dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu, zakat tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban agama, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun solidaritas sosial.
Ketika kita memberikan zakat, kita menunjukkan kepedulian dan empati terhadap kondisi orang lain. Pada akhirnya, hal tersebut tentu akan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman sebagai berikut.
وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
“Dan berikanlah kepada kerabatnya haknya, kepada orang miskin, dan kepada anak-anak yang membutuhkan.“ (Q.S. al-Isra: 26).
-
Menumbuhkan Rasa Syukur
Menunaikan zakat juga berfungsi untuk menumbuhkan rasa syukur. Dengan menyadari bahwa segala harta yang dimiliki adalah titipan dari Allah SWT, seseorang akan merasa lebih bersyukur dan tidak tamak terhadap harta. Rasa syukur ini akan membuat seseorang lebih mudah untuk berbagi dan membantu orang lain.
Zakat mengajarkan kita untuk menghargai apa yang kita miliki dan menggunakan harta kita untuk hal-hal yang bermanfaat. Dengan demikian, zakat dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih bijak dalam mengelola hartanya. Hal tersebut sebagaimana penjelasan Allah SWT di dalam al-Qur’an yang berbunyi,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
“Dan ingatlah, ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat berat.“ (Q.S. Ibrahim: 7).
Baca Juga : Zakat Sebagai Bentuk Rasa Syukur
-
Memperoleh Ketenangan Batin
Menunaikan zakat juga dapat memberikan ketenangan batin bagi individu. Dengan memenuhi kewajiban zakat, seseorang merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan mendapatkan ridha-Nya.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berjanji akan melipatgandakan rezeki bagi mereka yang bersedekah. Hal ini memberikan keyakinan bahwa dengan menunaikan zakat, kita tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga mendapatkan keberkahan dalam hidup.
Zakat juga dapat mengurangi rasa stres dan kecemasan, karena dengan berbagi, kita membantu orang lain dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Ini menciptakan rasa puas dan bahagia yang mendalam. Allah SWT menjelaskan hal tersebut di dalam Al-Qur’an yang isinya,
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
“Ketahuilah, bahwa dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.“ (Q.S. ar-Ra’d: 28).
-
Melatih Kedisiplinan dan Tanggung Jawab
Manfaat dan juga hikmah lainnya dari menunaikan zakat secara rutin adalah melatih kedisiplinan dan tanggung jawab. Seorang Muslim yang menunaikan zakat harus menghitung harta yang dimiliki dan memastikan bahwa zakat dikeluarkan tepat waktu.
Ini mengajarkan kita untuk lebih bertanggung jawab terhadap harta yang kita miliki dan bagaimana cara mengelolanya dengan baik. Dengan melatih kedisiplinan dalam menunaikan zakat, kita juga belajar untuk lebih menghargai waktu dan sumber daya yang ada.
Hal ini tentu dapat berkontribusi pada pengelolaan keuangan pribadi yang lebih baik. Selain itu, harta yang kita dapatkan hanyalah titipan dari Allah SWT. Sehingga, penggunaannya sudah tentu harus sesuai dengan anjuran Allah SWT. Hal tersebut telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an yang berbunyi,
إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil.“ (Q.S. an-Nisa: 58).
-
Berinvestasi untuk Hari Akhir
Zakat juga dapat dianggap sebagai investasi untuk kehidupan setelah mati. Dalam Islam, zakat adalah salah satu cara untuk mendapatkan pahala dan ridha Allah SWT. Dengan menunaikan zakat, kita berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan membantu mereka yang membutuhkan.
Hal tersebut tentu akan mendatangkan pahala di akhirat bagi kita yang menunaikannya. Di sisi lain, zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya meskipun kita telah tiada.
Ini memberikan motivasi bagi setiap Muslim untuk menunaikan zakat dengan ikhlas. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman menjelaskan perihal ini yaitu,
وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُونَ إِلَّا ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ ٱللَّهِ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
“…Apa yang kamu infakkan, maka itu adalah untuk dirimu sendiri, dan apa yang kamu infakkan, tidak akan dibalas dengan baik, kecuali dengan yang lebih baik.“ (Q.S. al-Baqarah: 272).
Baca Juga : Bagaimana Hukum Zakat Tanah Investasi Jangka Panjang?
-
Memberi Keberkahan Hidup
Zakat memiliki potensi besar untuk memberikan keberkahan dalam hidup. Dengan menunaikan zakat, kita tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga membuka pintu rezeki yang lebih luas. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berjanji bahwa harta yang dikeluarkan untuk zakat akan dilipatgandakan.
Zakat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Dengan mendistribusikan kekayaan dari orang kaya kepada yang miskin, zakat membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman,
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِ
“Dan Allah akan memberikan kepada orang-orang yang bertakwa, jalan keluar dan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka…” (Q.S. at-Talaq: 2).
Dengan memahami manfaat zakat, diharapkan kita dapat lebih termotivasi untuk menunaikannya dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Zakat bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga merupakan sarana untuk menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan sejahtera bagi diri kita dan masyarakat sekitar.
Mari kita tingkatkan kesadaran dan kepedulian kita terhadap zakat, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.