Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Selain sebagai jembatan menuju kesuksesan, pendidikan juga menjadi kunci untuk membuka pintu rezeki yang lebih luas. Di Indonesia sendiri, setiap tahunnya kita memperingati hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei.
Dalam memajukan pendidikan, agama Islam juga memiliki peranan pentingnya tersendiri. Islam selalu mengajarkan nilai-nilai yang mendorong seseorang untuk belajar dan menuntut ilmu. Bahkan, sangat banyak lembaga Islam yang memberikan kontribusi beasiswa yang didapat melalui zakat.
Lalu, bagaimana peran Islam, terutama melalui zakat, secara khusus terhadap kemajuan dunia pendidikan nasional? Bolehkah dana zakat digunakan untuk program pendidikan? Berikut ini penjelasan dari definisi zakat hingga pendistribusian, khususnya dalam hal pendidikan nasional.
Daftar Isi
Definisi Zakat
Definisi zakat secara umum terbagi menjadi 2, yaitu secara bahasa dan syariat. Zakat secara bahasa, memiliki arti bertambah atau bertumbuh. Sedangkan secara syariat Islam, zakat artinya adalah suatu ibadah dan kewajiban setiap Muslim atas harta mereka, yang syarat dan tata caranya telah ditentukan secara khusus oleh Allah SWT.
Dalam Islam, penerima zakat sendiri terbagi menjadi 8 golongan. Dimana salah satu golongan yang berhak menerima zakat adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah (fiisabilillah). Ada pun menurut Islam, orang-orang yang menuntut ilmu termasuk ke dalam golongan ini.
Berdasarkan hal tersebut, maka manfaat dari zakat tentu dapat kita rasakan di dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, Islam melalui zakat dapat dikatakan berkontribusi secara langsung untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Jenis-Jenis Zakat
Berdasarkan jenisnya, zakat dapat dibagi menjadi 2, yaitu zakat fitrah (fitri) dan zakat harta (maal). Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan atas diri dan jiwa kita di bulan Ramadan. Ada pun banyaknya zakatul fitri yang perlu kita keluarkan adalah sekitar 1 sha’ atau setara dengan sekitar 3 kilogram beras.
Sedangkan zakat maal, merupakan zakat yang harus kita keluarkan ketika sudah memiliki sejumlah harta selama 1 tahun. Zakat maal wajib dibayarkan sebesar 2,5% dari total harta kita, dan dapat dibayarkan kapan saja ketika sudah melewati 1 tahun dan sebelum perhitungan di tahun berikutnya.
Perhitungan zakat maal dilakukan berdasarkan jenis harta yang kita miliki. Beberapa diantaranya adalah perhitungan zakat untuk harta dalam bentuk uang, emas, perak, saham, properti, dan lain-lain. Namun secara umum, zakat maal wajib dikeluarkan dalam bentuk uang jika kita telah memiliki minimal harta yang setara dengan 85 gram emas.
Zakat maal inilah yang biasanya digunakan dan distribusikan untuk membantu kemajuan dunia pendidikan. Apalagi jika lembaga pendidikan tersebut secara khusus bertujuan untuk mensyiarkan agama Islam. Hal ini dapat di-qiyas-kan sebagai bentuk berjuang di jalan Allah SWT.
Bahkan tidak hanya lembaga pendidikan dan sekolah, masjid-masjid pun dapat menerima dana penyaluran zakat maal. Hal ini dapat dilakukan jika masjid tersebut dibangun di wilayah yang penduduknya muslim namun kurang sekali pengamalan Islamnya. Sehingga, keberadaan masjid itu memang menjadi sebuah nilai perjuangan tersendiri karena bermisi menegakkan ajaran dan agama Islam.
Sebagai gambaran, berdasarkan Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, Vol. 8, No. 2 tahun 2008 lalu, menunjukkan bahwa zakat maal berkontribusi sekitar 81,5% untuk perkembangan sektor pendidikan kota Medan. Hal ini menjadi bukti nyata kontribusi zakat maal terhadap kemajuan sektor pendidikan nasional.
Baca Juga: Mengenal Lebih Lengkap Jenis-jenis Zakat
Pengelolaan dan Pendistribusian Zakat
Zakat sejatinya merupakan dana umat yang harus disalurkan kembali kepada umat dan masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu, diperlukan sistem pengelolaan dan pendistribusian zakat yang efektif dan tepat guna.
Pengelolaan zakat sendiri melibatkan proses pengumpulan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan pendistribusian, serta pemanfaatan zakat secara luas. Ada pun pendistribusian zakat, digunakan untuk memajukan ekonomi baik melalui keterampilan yang mau pun sektor perdagangan.
Melalui pendistribusian dalam bentuk keterampilan ini lah, zakat diberikan kepada lembaga pendidikan atau pun masjid yang membutuhkan. Dari sini harapannya, lembaga-lembaga pendidikan tersebut dapat membantu syiar agama Islam di kemudian hari.
Melihat proses yang cukup kompleks ini, maka pengelolaan zakat sebaiknya dijalankan oleh sebuah lembaga yang sudah terpercaya dan tidak bisa dilakukan secara perorangan. Lembaga pengelola zakat juga dapat menjangkau berbagai daerah yang lebih luas agar pemanfaatannya lebih tepat guna.
Islam sendiri sudah mempertimbangkan hal ini sejak dahulu. Hal ini dapat kita lihat dari pembentukan badan amil zakat, yang sudah sejak dulu memiliki tugas untuk menjalankan pengelolaan zakat mulai dari awal penerimaan dana hingga pendistribusiannya kepada umat yang membutuhkan.
Penyaluran Zakat di Indonesia
Berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia 2030, pendidikan merupakan salah satu dari 17 program utama yang wajib kita perhatikan bersama. Lewat program ini, negara ingin memastikan pendidikan yang berkualitas, setara, serta mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua masyarakat Indonesia.
Berdasarkan tujuan ini, pemanfaatan dana zakat untuk perkembangan pendidikan merupakan hal yang selaras dengan SDGs Indonesia 2030. Oleh karena itu sebagai umat Islam yang memiliki kewajiban akan zakat maal, sudah seharusnya kita turut mendukung dan menyukseskan program tersebut.
Ada pun, indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program ini adalah angka partisipasi sekolah dan tingkat kenaikan kualitas lembaga pendidikan berdasarkan jumlah siswa yang berprestasi.
Program Pendidikan Nasional
Pemanfaatan pertama adalah dengan menyalurkan dana zakat untuk memperbaiki program pendidikan nasional. Beberapa sektor yang dapat disalurkan adalah dari segi gedung, sarana, serta prasarana seperti untuk peningkatan kualitas guru pengajar.
Secara khusus, keberhasilan pemanfaatan ini dapat dilihat dari seberapa banyak sekolah yang berpartisipasi dalam program serta seberapa jauh peningkatan kualitas sarana dan prasarana sekolah tersebut.
Baca Juga: Dompet Dhuafa Jalankan Pendidikan Fungsional Berbasis Kawasan
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Tidak hanya dari segi sarana dan prasarana, zakat juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya ini sendiri, dalam dunia pendidikan terbagi menjadi 2, yaitu dari segi peserta didik (murid) dan juga tenaga pengajarnya.
Ada pun untuk murid, santri, dan penuntut ilmu, zakat dapat bermanfaat dalam bentuk beasiswa. Sedangkan untuk tenaga pengajar, kontribusi zakat yang dapat diberikan adalah berupa program sekolah guru. Program ini bertujuan untuk meningkatkan standar pendidikan dan kualitas pengajar.
Kontribusi Zakat untuk Pendidikan
Setelah mengetahui mengenai penjelasan, pengelolaan, pendistribusian, serta penyaluran zakat maal, kini saatnya kita mengetahui lebih lanjut mengenai kontribusi nyata zakat untuk kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Dompet Dhuafa sendiri memiliki program pendidikan nasional yang dijalankan melalui Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD). Program bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan juga merupakan bentuk nyata penyaluran zakat untuk perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.
LPI DD diterapkan dengan fokus pada pendidikan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk dari sektor formal, informal, dan bahkan nonformal. Dengan semangat “Kebermanfaatan Harus Terus Mengalir”, program ini bertujuan untuk mengembangkan manfaatnya tidak hanya untuk penerima manfaat langsung, tetapi juga untuk mendorong mereka agar turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan sekitarnya.
Bahkan, manfaat dari program pendidikan ini telah dirasakan secara langsung oleh 242.806 orang penerima manfaat di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2022. LPI DD sendiri terbagi ke dalam beberapa sub-program yang bertujuan untuk menjadikan penyaluran zakat maal agar lebih tepat sasaran.
Baca Juga : Lahirkan Pemimpin Prestatif, LPI Dompet Dhuafa Wisuda 46 Siswa SMART dan E-Tahfizh
Pemberian Beasiswa
Beasiswa diberikan kepada pelajar yang memiliki prestasi akademik. Beberapa beasiswa tersebut juga diberi sebagai bentuk penghargaan bagi siswa yang kurang mampu secara finansial, namun memiliki prestasi yang cukup baik.
Adapun beberapa manfaat dari pemberian zakat dalam bentuk beasiswa adalah sebagai berikut.
- Membantu pelajar berprestasi yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan.
- Sebagai bentuk bantuan untuk keberlangsungan pendidikan.
- Menciptakan sumber daya manusia yang pintar dan mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat.
Program Beasiswa yang diinisiasi Dompet Dhuafa melalui LPI DD sebagai bentuk aksi nyata mendukung kemajuan pendidikan Indonesia antara lain Beasiswa Aktivis Nusantara dan Beasiswa Etos atau Etos ID. Tujuan besar Etos ID sendiri yaitu “Memutus rantai Kemiskinan” dengan mewujudkan SDM strategis di daerah melalui peningkatan (Improvement) dan pengembangan (Development) kapasitas serta integritas pemuda (mahasiswa) sebagai penggerak pembangunan daerah menuju Indonesia berdaya dengan prioritas sasaran dari kampus Pulau Jawa menjadi luar Pulau Jawa. Program dalam Etos ID meliputi Youth Inspiration Camp, Kuliah Tak Gentar, Career Project, dan Community of Interest.
Kaji dampak yang dilakukan oleh Center of Islamic Business and Economic Studies (CIBEST) pada tahun 2022 menunjukkan 58% Alumni Penerima Manfaat (PM) menciptakan project sosial, 65% PM mengalami titik balik menjadi pribadi yang lebih baik dalam hal spiritual dan sosial, hingga 79% beralih ke kuadran sejahtera.
Bentuk Sekolah
Program pelatihan guru merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para tenaga pendidik. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru.
Pelatihan ini sendiri mencakup teknik perencanaan pembelajaran dan metode pembelajaran yang efektif. Sehingga, para guru diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran di masa yang akan datang.
Program sekolah pengembangan yang telah diinisiasi LPI DD antara lain:
Sekolah Guru Indonesia, yaitu program ini merupakan pengkaderan kepemimpinan guru yang berkomitmen melahirkan guru transformatif yang memilki kompetensi mengajar, mendidik dan berjiwa kepemimpinan sosial.
Sekolah Literasi Indonesia, yaitu program yang berfokus pada pengembangan budaya literasi di seluruh ekosistem pendidikan meliputi pendidikan formal, informal, dan non formal. SLI hadir sebagai ikhtiar dalam membangun dan meningkatkan kualitas manusia melalui literasi.
Baca Juga: Mengetahui Lebih Lanjut Program Pendidikan Dompet Dhuafa
Peran Dompet Dhuafa dalam dunia pendidikan begitu konkret dan kompleks. Sebagai lembaga yang lahir dan tumbuh dari peran kuat pendidikan, Dompet Dhuafa menyadari penuh akan pentingnya pendidikan. Segala rangkaian program yang Dompet Dhuafa siapkan semata-mata kami berikhtiar untuk mewujudkan generasi emas sebagai penggerak peradaban.
Mari ikut berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia bersama Dompet Dhuafa. Jadikan dunia pendidikan kita jadi lebih baik, untuk generasi masa depan Indonesia yang lebih berkualitas. (adn/fau)