Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang memiliki kedudukan istimewa. Bulan yang dijelaskan dalam Al-Qur’an ini memiliki sejarah peristiwa dan keutamaan yang dapat dimanfaatkan oleh umat Islam untuk introspeksi diri dan meningkatkan amal ibadah. Bulan ini juga menjadi indikator kurang dari dua bulan menuju mengoptimalkan amalan di bulan Ramadan
Lantas, apa saja keistimewaan dan keutamaan bulan Rajab yang menjadikannya istimewa? Amal apa saja yang sebaiknya kita lakukan untuk mengisi bulan yang penuh berkah ini? Mari kita simak penjelasan lebih lanjut mengenai bulan yang penuh berkah ini.
Daftar Isi
Apa itu Bulan Rajab
Bulan Rajab adalah bulan ke-7 dalam penanggalan kalender Hijriah yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menyebutkan bahwa jumlah bulan di sisi-Nya adalah dua belas, di mana empat di antaranya adalah bulan haram.
Rajab berasal dari kata dalam bahasa Arab yaitu “tarjib“, yang berarti mengagungkan atau memuliakan. Oleh karena itu, bulan ini dianggap sebagai waktu yang penuh berkah dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam sejarah Islam, bulan juga Rajab dikenal sebagai bulan yang penuh dengan berbagai peristiwa penting. Beberapa peristiwa tersebut bahkan tercatat langsung di dalam Al-Qur’an, yang menandakan bahwa Rajab merupakan salah satu bulan yang dapat digunakan umat Muslim sebagai momen untuk berbenah diri.
Bulan Rajab juga menjadi waktu yang tepat untuk melakukan berbagai amal saleh, seperti puasa, sedekah, dan doa. Banyak umat Islam dapat memanfaatkan bulan ini untuk meningkatkan kualitas ibadah mereka sebelum memasuki bulan Ramadan.
Baca Juga: Bulan Rajab dan Cara Meningkatkan Pahala di Bulan Ini
Mengapa Bulan Rajab Istimewa
Bulan Rajab memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam. Hal ini dapat dilihat dari berbagai ayat Al-Qur’an ataupun hadis yang menegaskan pentingnya bulan ini.
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda,
إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّه السَّماواتِ والأَرْضَ: السَّنةُ اثْنَا عَشَر شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُم: ثَلاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو الْقعْدة، وَذو الْحجَّةِ، والْمُحرَّمُ، وَرجُب مُضَر الَّذِي بَيْنَ جُمادَى وَشَعْبَانَ
“Sesungguhnya zaman ini telah berjalan (berputar), sebagaimana perjalanan awalnya ketika Allah menciptakan langit dan bumi, yang mana satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan yang (letaknya) berurutan, yaitu Dzulkaidah, Dzulhijah, dan Muharam. Kemudian Rajab yang berada di antara Jumadil (Akhir) dan Syaban.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Keistimewaan ini diperkuat melalui salah satu ayat Al-Qur’an. Allah berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. at-Taubah: 36).
Imam ath-Thabari mengutip perkataan Ibnu Abbas yang menjelaskan bahwa “Bulan haram adalah empat bulan yang Allah SWT istimewakan di antara bulan-bulan yang ada, dan diagungkan kemuliaannya, dan menjadikan dosa yang terbuat serta amal ibadah yang dilaksanakan menjadi lebih besar ganjaran dosa dan pahalanya”.
Peristiwa Bersejarah di Bulan Rajab
Alasan lain bulan Rajab menjadi salah satu bulan yang diistimewakan juga dapat dilihat dari berbagai peristiwa bersejarah yang terjadi. Apa saja peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan Rajab? Berikut diantaranya
-
Isra’ Mi’raj dan Perintah Salat 5 Waktu
Salah satu peristiwa paling penting yang terjadi di bulan Rajab adalah Isra’ Mi’raj. Peristiwa ini terjadi pada malam 27 Rajab, di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian ke langit.
Isra’ Mi’raj bukan hanya menunjukkan kemuliaan Nabi Muhammad, tetapi juga menegaskan pentingnya salat 5 waktu dalam kehidupan seorang Muslim. Salat yang diperintahkan pada peristiwa ini menjadi tiang agama dan penghubung antara hamba dan Tuhannya.
Baca Juga:
5 Hal Dibalik Perisitiwa Isra Miraj yang Jarang Kita Ketahui
Hikmah yang dapat Diambil dari Peristiwa Isra’ Mi’raj -
Lahirnya Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW, lahir pada tanggal 13 Rajab. Beliau dikenal sebagai salah satu sahabat terdekat Nabi dan merupakan sosok yang sangat dihormati dalam sejarah Islam.
Ali bin Abi Thalib adalah contoh teladan dalam kepemimpinan dan keberanian. Perannya dalam menyebarkan ajaran Islam dan membela Nabi Muhammad SAW, seperti dalam peristiwa hijrah, sangatlah signifikan terhadap perkembangan agama Islam.
-
Wafatnya Ummul Mukminin Khadijah
Bulan Rajab juga menjadi saksi wafatnya Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid, istri pertama Nabi Muhammad SAW. Khadijah adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam kehidupan Nabi, terutama di masa-masa awal dakwah Islam.
Kehilangan Khadijah merupakan salah satu dari dua duka mendalam bagi Nabi Muhammad. Beliau adalah pendukung setia yang selalu ada di samping Nabi dalam setiap langkah perjuangan.
-
Wafatnya Imam Syafi’i
Imam Syafi’i, salah satu imam besar dalam mazhab fiqh, wafat pada bulan Rajab tahun 204 H dalam usia 54 tahun. Kontribusinya dalam pengembangan ilmu fiqh sangatlah besar dan masih dirasakan hingga saat ini.
Pemikiran dan ajaran Imam Syafi’i menjadi rujukan bagi banyak umat Islam dalam memahami hukum-hukum Islam. Wafatnya beliau meninggalkan warisan intelektual yang tak ternilai.
-
Pembebasan Baitul Maqdis oleh Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi
Pada tanggal 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis, Palestina. Peristiwa ini menjadi simbol kemenangan umat Islam dalam mempertahankan tanah suci.
Pembebasan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin Al-Ayyubi menunjukkan keteguhan dan keberanian umat Islam dalam menghadapi tantangan. Kejadian ini menjadi momen bersejarah yang dikenang oleh umat Islam di seluruh dunia.
-
Momen Hijrah Pertama Umat Islam
Selain pembebasan Baitul Maqdis dan Isra Mi’raj sekali perintah salat diturunkan, bulan Rajab juga menjadi momen hijrah pertama bagi umat Islam. Tercatat pada bulan Rajab di tahun kelima kenabian, Rasulullah SAW memerintahkan sejumlah sahabat untuk berhijrah menuju Habasyah (Ethiopia). Hijrah dipimpin oleh sahabat Ustman bin Affan radiallahuanhu.
Peristiwa hijrah ini merupakan bukti hadirnya pertolongan Allah SWT beserta Rasul-Nya kepada umat Muslim, yang saat itu tertindas oleh kaum kafir Quraisy di Mekkah. Bahkan, umat Muslim yang behijrah tersebut sempat bertahan beberapa tahun secara aman hingga kepindahan Rasulullah SAW ke Madinah.
-
Peristiwa Perpindahan Kiblat
Setelah hidup aman di Madinah, Allah SWT kembali memberikan peristiwa istimewa bagi kaum Muslim di bulan Rajab. Peristiwa tersebut adalah turunnya perintah pemindahan kiblat pada bulan Rajab tahun kedua hijriah, yang sebelumnya berada di Masjidil Aqsa menuju Ka’bah. Allah SWT berfirman pada surat Al-Baqarah ayat 144,
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
“Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidilharam) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.”
Hikmah dari peristiwa ini adalah untuk menguji kepatuhan serta keimanan umat Islam saat itu, terhadap perintah Allah SWT. Dimana pada saat perintah tersebut turun, mayoritas sahabat turut patuh dan bahkan menambah persatuan umat Muslim kala itu.
-
Mundurnya Pasukan Romawi dalam Ekspedisi Tabuk
Tidak hanya dari segi ibadah dan juga perintah, Allah SWT juga turut memuliakan bulan ini dengan pertolongan pada masa perluasan Islam. Pertolongan tersebut hadir pada bulan Rajab tahun kesembilan hijriah, yang terjadi dalam perang Tabuk.
Saat itu, pasukan Romawi yang terkenal paling kuat ingin menghancurkan umat Islam di Madinah. Namun, Rasulullah SAW memilih untuk melakukan ekspedisi ke Tabuk dan menantang perang terlebih dahulu. Padahal saat itu, jumlah pasukan muslim 3.000 lebih sedikit dari tentara Romawi yang sudah dipersiapkan
Hal ini yang membuat Romawi takut dan mundur dari peperangan, sehingga kaum Muslim dapat selamat dan melanjutkan ekspedisi. Bahkan kejadian ini mempercepat perluasan Islam di wilayah Tabuk dan sekitarnya (Syam).
Persiapan menuju Ramadan dengan Memperbanyak Ibadah
Seperti kita ketahui, Rajab merupakan 2 bulan yang hadir sebelum Ramadan. Sehingga, segala anjuran ibadah yang kita lakukan selama bulan Rajab, sejatinya dapat dijadikan sebagai sarana mempersiapkan diri menuju bulan Ramadan.
Hal ini juga turut dianjurkan oleh syaikh al-‘Utsaimin yang berpesan bahwa, “Pujilah Rabb kalian yang telah memanjangkan usia kalian, sehingga kalian mendapatkan bulan Rajab.” Tidak hanya itu, kita pun juga dianjurkan untuk memperbanyak memohon ampun dan ber-istigfar pada bulan ini untuk menjemput rahmat Allah SWT
Tidak hanya dari segi kesiapan rutinitas ibadah dengan cara memperbanyak dan lebih intens, bulan Rajab juga secara tidak langsung Allah SWT hadirkan agar kita bisa lebih siap secara fisik dan juga mental untuk menjalani puasa Ramadan.
Baca Juga:
10 Keutamaan Bulan Ramadhan: Dilipat Gandakan Pahala dan Ampunan
Doa Bulan Rajab
Setelah mengetahui keistimewaan bulan Rajab, kita sebagai umat Islam juga dapat berdoa kepada Allah SWT memohon keberkahan. Adapun salah satu doa tersebut adalah sebagai berikut.
أللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان
“Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan.”
Bila melihat dari lafadz doa di atas, hal ini masih sejalan dengan salah satu keutamaan bulan Rajab sebagai masa perisapan menuju Ramadan. Sehingga harapannya dengan memanjatkan doa tersebut, kita dapat lebih siap lagi untuk menyambut bulan suci Ramadan yang sebentar lagi juga akan hadir.
Amalan di Bulan Rajab
Bahkan tidak hanya doa, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan dan ibadah pada bulan Rajab. Selain untuk menggapai rahmat-Nya, kita juga dapat mengoptimalkan dengan memperbanyak amalan karena pada bulan haram Allah SWT turut melipatgandakan pahala. Rasulullah menganjurkan melalui sebuah hadis Abu Daud sebagai berikut.
قَالَ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلاَثَةِ فَضَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا. -رواه أبو داود-
“Rasulullah SAW bersabda: Jika engkau menghendaki berpuasalah engkau di bulan-bulan haram (Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram) dan jika engkau menghendaki maka tinggalkanlah, beliau mengatakan hal itu tiga kali sambil menggenggam 3 jarinya kemudian membukanya.” (H.R. Abu Daud).
Berikut adalah beberapa amalan yang dapat dioptimalkan di bulan Rajab.
-
Puasa Sunnah
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah puasa sunnah, terutama puasa Ayyamul Bidh. Puasa ini dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah. Puasa di bulan Rajab juga sangat dianjurkan, karena dapat mendatangkan pahala yang besar.
-
Perbanyak Sedekah
Bulan Rajab adalah waktu yang baik untuk memperbanyak sedekah. Memberikan sedekah kepada yang membutuhkan tidak hanya membantu mereka, tetapi juga mendatangkan keberkahan dan pahala bagi yang memberi. Sedekah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, baik berupa uang, makanan, atau bantuan lainnya.
-
Membaca Al-Qur’an
Menghabiskan waktu untuk membaca dan memahami Al-Qur’an adalah amalan yang sangat dianjurkan. Membaca Al-Qur’an di bulan Rajab dapat meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Doa dan Istighfar
Memperbanyak doa dan istighfar juga merupakan amalan yang baik. Memohon ampunan kepada Allah SWT dan berdoa untuk kebaikan diri dan umat Islam lainnya sangat dianjurkan. Salah satu istighfar yang dapat kita baca dan dihafal untuk keseharian yaitu sayyidul istighfar atau induk dari segala istighfar. Sayyidul istighfar ini
-
Menghadiri Majelis Ilmu
Menghadiri majelis ilmu atau pengajian juga merupakan amalan yang baik. Dengan belajar dan berdiskusi tentang agama, kita dapat memperdalam pemahaman dan meningkatkan kualitas ibadah.
Demikian pembahasan mengenai keistimewaan bulan Rajab. Rajab sebagai salah satu bulan haram yang mulia, adalah waktu yang penuh berkah dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mari kita manfaatkan bulan ini dengan meningkatkan amal ibadah dan memperbanyak kebaikan.