Zikir adalah media untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT. Selain itu, zikir juga merupakan bagian dari bentuk doa yang dilakukan dengan penuh tadharru’, khusyuk, dan rendah diri di hadapan Allah SWT. Oleh sebab itu, zikir dan doa merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, bagaikan dua sisi mata uang yang memiliki nilai yang tak ternilai.
Dengan demikian, zikir menjadi salah satu amalan penting yang harus senantiasa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Pengelolaan zikir yang baik dapat membantu kita mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan keberkahan dalam hidup.
Daftar Isi
Pembagian Bentuk Zikir
Adapun zikir, dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yang masing-masing memiliki keutamaan dan cara pelaksanaan yang berbeda. Dalam jurnal dengan berjudul “Bentuk Zikir dan Fungsinya dalam Kehidupan Seorang Muslim”, terdapat beberapa bagian jenis zikir. Pertama, Zikru bil lisan yaitu bentuk zikir yang dilakukan dengan cara melafalkan kalimat-kalimat tauhid, seperti tahmid, tasbih, dan lain-lain. Kedua, Zikru bil Qalb yaitu bentuk zikir yang dilakukan dengan cara bertafakur, merenung tanda-tanda kebesaran ciptaan Allah SWT yang tersirat dan tersurat. Ketiga, Zikru bil Jawarih yaitu bentuk zikir yang dilakukan dengan menjalankan perintah syariat dan berusaha menjauhi larangan-larangan-Nya.
Baca Juga :
Dari ketiga bentuk zikir tersebut, berikut penjelasan beberapa bentuk zikir bil lisan yang dapat kita amalkan dengan mudah dan bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.
-
Zikir dalam Bentuk Doa
Berdasarkan bahasa, zikir memiliki arti mengingat, menyebut, atau peringatan. Dalam konteks Islam, zikir berarti mengingat Allah dengan menyebut nama-nama-Nya.
Sehingga, zikir dalam bentuk doa adalah salah satu cara yang paling umum dan terbaik untuk dilakukan oleh umat Islam. Ini karena doa merupakan permohonan kepada Allah yang disertai dengan pengakuan akan kebesaran-Nya. Hal tersebut sebagaimana penjelasan Allah SWT di dalam Al-Qur’an yaitu,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (Q.S. al-Mukmin: 60).
Doa yang dipanjatkan dengan tulus dan penuh keyakinan akan didengar oleh Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa berdoa dan berzikir dalam setiap kesempatan.
Baca Juga : Doa Sehari-Hari untuk Hidup Lebih Berkah
-
Zikir Selawat
Selawat adalah bentuk zikir yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman,
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk nabi, dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S. al-Ahzab: 56).
Selawat tidak hanya menjadi bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebagai sarana untuk mendapatkan syafaat di hari kiamat. Dengan berselawat, kita mengakui kedudukan Nabi Muhammad SAW dan berharap agar Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada kita.
-
Zikir dalam Hauqolah
Hauqolah adalah kalimat yang mengandung pengakuan akan ketidakberdayaan manusia dan kekuatan Allah. Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an yang bunyinya,
وَلَوْلَآ إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَآءَ ٱللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّهِ
“Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu: ‘Masha Allah, la quwwata illa billah’ (Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)…” (Q.S. Al-Kahfi: 39).
Kalimat hauqolah ini mengingatkan kita untuk selalu bersandar kepada Allah dalam setiap keadaan, baik dalam kesenangan maupun kesulitan.
-
Zikir dengan Basmalah
Basmalah adalah kalimat yang sering kita ucapkan sebelum memulai suatu aktivitas. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman,
إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
“Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya: ‘Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang’.” (Q.S. an-Naml: 30).
Membaca basmalah sebelum melakukan sesuatu menunjukkan bahwa kita memohon keberkahan dan pertolongan Allah dalam setiap langkah yang kita ambil.
-
Zikir dengan Istigfar
Istigfar adalah permohonan ampun kepada Allah atas segala dosa yang telah kita lakukan. Hal tersebut tertuang di dalam Al-Qur’an, sebagaimana Allah SWT berfirman,
فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًا
“Maka aku (Nabi Nuh) katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.” (Q.S. Nuh: 10).
Dengan beristigfar, kita membersihkan diri dari dosa dan kesalahan, serta mendekatkan diri kepada Allah. Istigfar juga menjadi sarana untuk mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya. Salah satu istighfar yang dapat kita lafal dan hapalkan sehari-hari yaitu Sayyidul Istighfar, yaitu induk dari segala lafal istigfar.
Dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Istighfar yang paling baik adalah seseorang hamba mengucapkan (lafal Sayyidul Istighfar)”
“Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga.”Hadist ini shahih diriwayatkan oleh beberapa sumber seperti Imam al-Bukhari (no. 6306, 6323) dan Imam Ahmad dalam musnadnya (IV/122, 124-125)
Berikut lafal Sayyidul Istighfar yang dimaksud.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.
-
Zikir dengan Hasbalah
Hasbalah adalah kalimat yang menunjukkan ketergantungan kita kepada Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman yang bunyinya,
ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَٰنًا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ
“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka’, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: ‘Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung’.” (Q.S. Ali Imran: 173).
Dengan mengucapkan hasbalah, kita mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya tempat bergantung dan meminta pertolongan. Zikir tersbut sangat dicintai oleh Allah SWT karena menunjukkan sifat penghambaan kita sebagai mahluk ciptaan-Nya.
Baca Juga : Doa Memohon Pertolongan Allah dalam Ayat Al-Quran
-
Zikir dengan Ismul A’zom
Ismul A’zom adalah nama-nama Allah yang agung. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
“Hanya milik Allah Asmaa-ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu.” (Q.S. al-A’raf: 180).
Menggunakan nama-nama Allah dalam zikir kita dapat mendekatkan diri kepada-Nya dan memperkuat iman kita.
-
Zikir dengan Tasbih
Tasbih adalah bentuk zikir yang menyatakan kesucian Allah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda,
(( أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَكْسِبَ فِي كُلِّ يَوْمٍ أَلْفَ حَسَنَةٍ ! )) فَسَأَلَهُ سَائِلٌ مِنْ جُلَسَائِهِ : كَيْفَ يَكْسِبُ أَلْفَ حَسَنَةٍ ؟ قَالَ : (( يُسَبِّحُ مِئَةَ تَسْبِيحَةٍ فَيُكْتَبُ لَهُ أَلْفُ حَسَنَةٍ ، أَوْ يُحَطُّ عَنْهُ أَلْفُ خَطِيئَةٍ )) . رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
قَالَ الحُمَيْدِيُّ : كَذَا هُوَ فِي كِتَابِ مُسْلِمٍ : (( أَوْ يُحَطُّ )) قَالَ البَرْقَانِي : وَرَوَاهُ شُعْبَةُ وَأَبُو عَوَانَةَ ، وَيَحْيَى القَطَّانُ ، عَنْ مُوْسَى الَّذِي رَوَاهُ مُسْلِمٌ مِنْ جِهَّتِهِ فَقَالُوا : (( وَيُحَطُّ )) بِغَيْرِ أَلِفٍ .
“Apakah salah seorang dari kalian merasa tidak mampu untuk memperoleh seribu kebaikan setiap hari? Maka salah seorang dari orang yang ikut duduk bertanya: bagaimana caranya kami bisa memperoleh 1000 kebaikan, ya Rasul? Rasul menjawab: bertasbihlah 100 kali, maka akan ditulis baginya seribu kebaikan, atau dihapus darinya seribu dosa.” (H.R. Muslim).
Dengan bertasbih, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga membersihkan diri dari dosa.
-
Zikir dengan Tahmid
Tahmid adalah ucapan “Alhamdulillah” yang berarti segala puji bagi Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (Q.S. al-Fatihah: 2).
Mengucapkan tahmid adalah bentuk syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan.
-
Zikir Tahlil
Tahlil adalah kalimat “La ilaha illallah” yang berarti tidak ada Tuhan selain Allah. Tahlil adalah zikir yang sangat agung dan menjadi pengingat kita akan keesaan Allah. Di jelaskan dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda,
فَإِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ . يَبْتَغِى بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ
“Sesungguhnya Allah mengharamkan dari neraka, bagi siapa yang mengucapkan laa ilaha illallah (tiada sesembahan yang benar disembah selain Allah) yang dengannya mengharap wajah Allah.” (H.R. Bukhari).
-
Zikir dengan Takbir
Takbir adalah kalimat “Allahu Akbar” yang berarti Allah Maha Besar. Dengan mengucapkan takbir, kita mengakui kebesaran Allah dan mengingatkan diri kita akan kekuasaan-Nya. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman,
وَقُلِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٌ فِى ٱلْمُلْكِ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ وَلِىٌّ مِّنَ ٱلذُّلِّ ۖ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًۢا
“Dan katakanlah: ‘Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya’.” (Q.S. al-Isra: 111).
Setiap bentuk zikir di atas memiliki keutamaan dan manfaat tersendiri, yang dapat mendekatkan kita kepada Allah dan membersihkan hati dari dosa. Dengan memahami dan mengamalkan zikir-zikir ini, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah.
Akan tetapi juga mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup. Mari kita tingkatkan amalan zikir dalam kehidupan sehari-hari agar kita selalu ingat kepada-Nya dan mendapatkan keberkahan dalam setiap langkah kita jalani.