Daftar Isi
Ceramah Syekh Ali Jaber Tentang Zakat
Syekh Ali Jaber, sosok ulama dan guru yang sangat melekat di mata masyarakat sebagai seorang yang humanis. Beliau menyebarkan syiar Islam dengan merangkul semua golongan. Setiap kalimat yang dilontarkan saat ceramah Syekh Ali Jaber menjadi pesan abadi untuk ummat, salah satunya zakat.
Pada suatu kesempatan pada ceramahnya, beliau menyampaikan bahwa zakat merupakan kewajiban umat Islam. Maka dari itu, zakat menjadi salah satu rukun islam karena dampaknya dapat membantu perekonomian ummat.
Sahabat, mengeluarkan zakat tidak akan membuatmu menjadi miskin. Tidak akan pernah. Justru, zakat adalah upaya untuk saling bantu keluar dari jurang kemiskinan menjadi kecukupan, hingga Insya Allah menjadi kaya. Rasulullah SAW bersabda:
“Ada yang membawa harta zakat, tapi tidak ada yang menerima zakatnya karena sudah memiliki kecukupan”
Bagaimana Zakat Mencukupi Umat?Â
Zakat dapat mencukupi umat dengan pembagian dan pengelolaan yang sesuai. Kedua hal tersebut merupakan kunci agar manfaat zakat dapat dirasakan oleh 8 golongan yang berhak menerima zakat. Jika total zakat ratusan juta, tetapi pembagiannya tidak tepat sasaran, maka dampaknya tidak akan terasa.
Peka dengan Sekitar, Bantu Orang Terdekat
Pada ceramah Syekh Ali Jaber, beliau menyampaikan bahwa pembagian zakat yang sesuai, minimal Anda peduli dengan lingkungan terdekat terlebih dahulu, seperti tetangga atau saudara terdekat. Terkadang Sahabat lupa bahwa orang yang kesulitan ada di depan mata kita sendiri. Beliau menekankan peka terhadap keadaan sekitar dan bantu yang masih kesusahan untuk bertahan hidup.
“Total zakatnya bisa ratusan juta, tapi cara membagikannya tidak sesuai, maka ia tidak melihat manfaatnya. Tapi, coba kalau zakat 20 juta, 30 juta, masa Bapak/Ibu tidak punya tetangga kanan kiri, lingkungan, kampung kita, keluarga kita, masa enggak ada orang miskin banget? Makan pun susah, pas-pasan hidupnya, itu yang diperhitungkan. Dan yang paling utama keluarga yang paling dekat daripada keluarga yang jauh”
Baca juga: 5 Tips Wakaf Online Aman, Amanah, dan Mudah
Kebutuhan yang Tepat Sasaran dan Menjawab Kesulitan
Beliau berikan contoh untuk menghitung zakat supaya pembagiannya merata ke lingkungan sekitar. Misalnya, Pak RT, Sahabat bersama penghuni komplek lainnya menghitung total kepala keluarga di satu kawasan RT yang sekiranya susah hingga sehari-harinya hanya memikirkan tentang “makan apa?”
Misal, 1 kepala keluarga memiliki tanggungan 3 orang, yaitu istri dan 2 anak. Maka, total yang harus dibantu dari zakat yaitu 5 orang. Lalu, rincikan kebutuhan dasar, sandang, pangan, dan papannya untuk 1 bulan.
Belilah sembako yang cukup untuk makanan mereka sehari-hari yang bisa cukup untuk 1 bulan. Lalu, kira-kira kalau rumahnya pakai listrik kira-kira berapa biaya per bulan? Kalau dia kontrak, kira-kira berapa kontrakannya? Itu dihitung.
“Misal, totalnya berapa 1 bulan? ternyata Alhamdulillah bisa kurang lebih 3 juta, itu sudah termasuk biaya sekolah, bayar listrik, kontrak rumahnya, makanan sehari-hari, bahkan kalau mereka ada yang sakit sudah ditanggung sekalian”
Coba untuk berani bertanya dengan empati kepada lingkungan sekitar. Sahabat harus tahu kebutuhan yang dapat meringankan beban dan menjadi jawaban untuk lepas dari rantai kemiskinan. Jika sudah tahu, maka akan lebih efisien. Coba peka, apakah ada anak yang terancam putus sekolah? Jika makan saja sampai menahan lapar, maka bagaimana dengan pendidikan?
Ceramah Syekh Ali Jaber pada zakat membeberkan bahwa pengelolaan zakat yang baik dapat mengurus kebutuhan 1 keluarga hingga mereka dapat berdiri di atas kaki sendiri (berdikari).
baca juga: 4 PESAN SEPANJANG HAYAT SYEKH ALI JABER UNTUK SEDEKAH subuhÂ
Syekh Ali Jaber: Zakat Berdayakan Umat
Zakat bukan hanya membantu lingkungan mikro seperti keluarga untuk lepas dari beban. Pentingnya dana zakat yang tepat sasaran dapat membantu pemberdayaan umat yang lebih banyak. Selain kebutuhan, beliau mengatakan untuk tahu keahlian mustahik. Misalnya, ada keluarga yang memiliki usaha kecil di sawah, penjahit, atau pedagang, namun terlilit hutang usaha karena pandemi.
Dana zakat dapat digunakan untuk membeli peralatan, sehingga mereka dapat bertahan hidup, misalnya pandai menjahit, maka belikan mesih jahit. Contoh lain yaitu pandai memasak, maka belikan alat dapur agar bisa jualan online di masa pandemi ini.
“Kita lengkapi, boleh kita bayar dari zakat mal supaya mereka bisa berdiri sendiri, tidak butuh bantuan lagi, tidak butuh zakat mal lagi. dengan zakat yang kita bisa kelola dengan baik, maka Insya Allah tahun depan atau dua tahun kemudian mereka mampu keluarkan zakat, bukan terima zakat lagi”
Dari situlah perkembangan zakat mal yang membantu umat. Semakin bertambah kekayaannya, semakin berkurang kemiskinannya, sampai suatu saat akan datang orang bawa harta zakat tidak ada yang menerima karena semua sudah punya kecukupan. Itulah inti manfaat dari zakat, khususnya zakat mal.
Tonton video singkat ini untuk melihat dampak nyata dari zakatmu.Â
Zakat Berjaya di Era Umar Bin Abdul Aziz
Syekh Ali Jaber bercerita bahwa pada era salah satu khalifah yakni Umar Bin Abdul Aziz, pengelolaan zakat mal sangat luar biasa. Saking hebatnya, anak-anak muda yang mau nikah tapi terhalang biaya dibantu dari zakat mal, lalu yang terlilit hutang (gharim) dibantu dari zakat mal, hingga kebutuhan rumah dipasok dari zakat mal.
Hingga akhirnya, terdapat suatu kondisi di mana setiap rumah penuh dengan beras dan makanan. Gudang penyimpanan bahan makanan pun penuh karena tidak ada yang menerima zakat saking semua penduduk merasa berkecukupan.
Penduduk pun melapor kepada pemimpin, Umar bin Abdul Aziz terkait kelebihan stok bahan makanan. Beliau menyarankan solusi cerdas, yaitu dengan menumpahkan beras-beras di jalan dan di atas gunung-gunung agar para burung bisa makan.
“Jangan sampai nanti ada orang bercerita burung mati di zaman Umar bin Abdul Aziz karena tidak dapat makan”
Umar Bin Abdul Aziz, sahabat Rasulullah SAW dan penguasa sederhana serta adil kepada makhluk Allah. Jangankan urus manusia, burung saja beliau pikirkan saking melimpahnya zakat di eranya. Itulah manfaat zakat, khususnya zakat mal, dari kita untuk insan dan ciptaan Allah di muka bumi. Sudahkah Anda berzakat?
BACA JUGA: AWAS TERTUKAR! 3 PERBEDAAN WAKAF, HIBAH, DAN HADIAH
Secara fisik, beliau sudah tidak ada di depan kita, akan tetapi ilmu dan jasanya akan selalu tumbuh. Lanjutkan kedermawanan Syekh Ali Jaber dengan sedekah zakat di lembaga amanah seperti Dompet Dhuafa. Tumbuhkan empati untuk menolong saudara sekitarmu di sini!  (Zakat.or.id/Halimatussyadiyah)