THR (Tunjangan Hari Raya) pastinya tidak asing di telinga kita, apalagi bagi seorang yang berprofesi sebagai karyawan. Menghitung gaji THR memang sering sekali diperdebatkan entah itu karyawan atau bahkan direkturnya sendiri. Oleh karena itu, kami menyediakan panduan perhitungan THR untuk karyawan yang dapat Anda gunakan berikut ini.
Baca Juga: Cara Cepat Menghitung Zakat Pesangon
Daftar Isi
Panduan Perhitungan Gaji THR untuk Karyawan
Siapa saja yang berhak untuk mendapatkan THR?
Pemerintah telah menetapkan peraturan yang disusun oleh Permenaker 6/2016 bahwa karyawan yang berhak mendapatkan THR adalah karyawan yang telah mempunyai masa kerja satu bulan. Hal ini berlaku untuk seluruh perusahaan baik negeri maupun swasta.
Bagaimana dengan Waktu Pembiayaan THR?
Sesuai dengan Permenaker 6/2016 Pasal 5 ayat 3 dan ayat 4 bahwa kewajiban pembayaran THR yaitu 7 (tujuh) hari sebelum Hari Raya serta disesuaikan dengan Hari Keagamaan masing-masing pekerja.
Bagaimana Cara Menghitung THR?
Untuk menghitung gaji THR, Anda perlu ketahui terlebih dahulu status Anda sebagai karyawan adalah karyawan tetap atau kontrak. Berikut cara perhitungan THR yang merujuk ke Pasal 3 Ayat 1 Permenaker No.6/2016.
- Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih sebesar 1 (satu) bulan upah.
- Pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan diberikan secara proporsional dengan masa kerja yakni dengan perhitungan masa kerja/12 x 1 (satu) bulan upah.
Tips Mengelola THR menjadi Lebih Berguna
Dalam mengelola gaji, kita harus tahu terlebih dulu apa saja kebutuhan kita. Sering sekali boros? Jangan khawatir. Mari kita perhatikan tips-tips mengelola gaji THR berikut ini.
Gunakan Gaji untuk Kebutuhan yang Penting
Ketika waktu hari gaji telah tiba, pastinya Anda mulai merencanakan apa saja yang perlu kita gunakan dengan hasil yang telah kita perjuangkan per bulannya. Dari kebutuhan sehari-hari sampai kebutuhan sekunder. Kuncinya adalah selalu perhatikan apa yang kita beli, karena kita tidak tahu kebutuhan lain apalagi yang kita butuhkan dilain hari nanti.
Pastikan Seluruh Keluarga mendapatkan Manfaatnya
Biasanya saat-saat bersama keluarga yang menyenangkan adalah saling berbagi. Mengapa demikian? Karena keluarga lah yang menjadi sekolah pertama kita setelah menjadi seperti sekarang ini. Gunakanlah beberapa rupiah uang kita untuk memberikan kepada orang-orang yang kita sayangi terutama orang tua kita.
Atasi Kebutuhan Tak Terduga dengan Menabung
Apakah Anda senang menabung? Sebagai karyawan yang belum mempunyai penghasilan yang sesuai dengan kebutuhan, Anda sangat disarankan untuk menabung. Mengapa?
Baca Juga: Apakah Mempunyai Tabungan Perlu Dikeluarkan Zakatnya?
Karena menabung bukan hanya sekedar untuk membeli sesuatu yang kita inginkan saja, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan tak terduga seperti obat ketika sakit, kendaraan ketika urgent, dan lainnya. Pastikan Anda selalu menyisihkan sedikit untuk menyimpan uang cadangan dalam tabungan Anda.
Sisihkan Gaji THR untuk Bersedekah
Menyisihkan uang juga bukan hanya menabung saja. Anda juga bisa menyisihkan untuk hal yang lebih mulia lagi, sedekah contohnya. Mengapa kita harus bersedekah?
Karena sekedar menghitung gaji THR saja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan primer saja. Sebaiknya momen mendapatkan gaji juga dijadikan sebagai ladang amal untuk bersedekah atau pun berzakat. Oleh karena itu, Dompet Dhuafa menyediakan tempat zakat, infaq, dan sedekah yang resmi untuk membangun Indonesia lebih baik lagi.
***
Sahabat ingin melakukan sesuatu yang mulia? Berawalah dari zakat karena merupakan salah satu sumber pembangunan Indonesia. Mari sucikan harta THR sahabat dengan menunaikan zakat klik disini.