Yatim memiliki kedudukan yang istimewa dalam islam. Terdapat keutamaan dalam menyantuni anak yatim, dalam Al-Qur’an secara tegas mengatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara, dan diperhatikan. Allah berfirman dalam hadist keutamaan menyayangi anak yatim:
Berikut penjelasan lengkap tentang keutamaan memuliakan anak yatim yang sangat dianjurkan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam
Daftar Isi
Faidah Menyantuni Anak Yatim
Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan dan pahala orang yang meyantuni anak yatim, sehingga imam Bukhari mencantumkan hadits ini dalam bab: keutamaan orang yang mengasuh anak yatim.
Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits tentang menyantuni anak yatim
- Makna hadits ini: orang yang menyantuni anak yatim di dunia akan menempati kedudukan yang tinggi di surga dekat dengan kedudukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Arti “menanggung anak yatim” adalah mengurusi dan memperhatikan semua keperluan hidupnya. Seperti nafkah (makan dan minum), pakaian, mengasuh dan mendidiknya dengan pendidikan Islam yang benar.
- Yang dimaksud dengan anak yatim adalah seorang anak yang ditinggal oleh ayahnya sebelum anak itu mencapai usia dewasa.
- Keutamaan dalam hadits ini belaku bagi orang yang meyantuni anak yatim dari harta orang itu sendiri atau harta anak yatim tersebut jika orang itu benar-benar yang mendapat kepercayaan untuk itu.
Demikian pula, keutamaan ini berlaku bagi orang yang meyantuni anak yatim yang punya hubungan keluarga dengannya atau anak yatim yang sama sekali tidak punya hubungan keluarga dengannya.
Baca Juga: 5 Kisah Anak Yatim Tangguh Jadi Tokoh Dunia
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan mengasuh anak yatim. Ini sering terjadi dalam kasus “anak angkat”, karena ketidakpahaman sebagian dari kaum muslimin terhadap hukum-hukum dalam syariat Islam di antaranya:
- Larangan menisbatkan anak angkat/anak asuh kepada selain ayah kandungnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
- Anak angkat/anak asuh tidak berhak mendapatkan warisan dari orang tua yang mengasuhnya. Berbeda dengan kebiasaan di zaman Jahiliyah yang menganggap anak angkat seperti anak kandung yang berhak mendapatkan warisan ketika orang tua angkatnya meninggal dunia (HR. Bukhari)
- Anak angkat/anak asuh bukanlah mahram, sehingga wajib bagi orang tua yang mengasuhnya maupun anak-anak kandung mereka untuk memakai hijab yang menutupi aurat di depan anak tersebut. Sebagaimana ketika mereka di depan orang lain yang bukan mahram, berbeda dengan kebiasaan di masa Jahiliyah.
Dikutip dalam buku berjudul ‘Dahsyatnya Doa Anak Yatim’ oleh M. Khallurrahman Al Mahfani tentang keutamaan mencintai anak yatim, diantaranya:
1. Meraih Peluang Menjadi Teman Rasulullah SAW di Surga
Orang yang memelihara anak yatim akan masuk surga, berdekatan dengan Rasulullah SAW seperti dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah (sesuai dengan hadits yang telah disebutkan di atas).
Mau tambah yakin? Yuk, tonton video singkat yang inspiratif di bawah ini tentang keutamaan menyantuni anak yatim!
2. Pengasuh Anak Yatim Dijamin Masuk Surga
Kalaupun pemelihara anak yatim tidak dapat menjadi teman Rasulullah di surga karena mungkin tidak memenuhi persyaratan ideal, ia akan tetap dijamin masuk surga.
Rasulullah SAW bersabda:
3. Mendapat Predikat Abror (Saleh atau Taat Kepada Allah)
Keutamaan menyantuni anak yatim dan memberi makan anak yatim dan orang miskin merupakan tanda orang-orang yang abror.
4. Memperoleh Pertolongan dari Allah SWT
Menolong anak-anak yatim dalam berbagai bentuk kepedulian nyata merupakan ibadah yang akan mendatangkan pertolongan Allah.
5. Menghindarkan dari Siksa Akhirat
Memelihara atau mengasuh anak yatim adalah kewajiban yang tgas-tegas Allah perintahkan melalui ayat-Nya dan sabda rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman:
6. Investasi Amal untuk Akhirat
Manfaat menyayangi anak yatim salah satunya adalah investasi amal di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
7. Menggapai Keberuntungan dan Menjadi yang Terbaik
Keutamaan menyantuni anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dalam rangka amar makruf (mengajak kebaikan) dan nahi mungkar (melarang berbuat maksiat).
Dan satu lagi keutamaan dalam menyantuni anak yatim yakni akan membersihkan pikiran mereka serta melembutkan dan menghilangkan kekerasan hati.
Nabi SAW bersabda.
Di bulan Muharram yang mulia ini anjuran memperbanyak amal baik bisa dilakukan dengan berbagai cara. Meningkatkan ibadah yang wajib dan menambah amalan sunnah salah satunya bisa dengan bersedekah untuk anak yatim piatu. Selain itu, dengan sedekah yatim yang kita tunaikan semoga kita bisa menjadi tetangga Rasulullah di surga.
Semakin banyak anak-anak yang kehilangan orang tua atau wali akibat virus Covid-19. Angka kehilangan bukanlah sekadar statistik, melainkan pukulan yang semakin menambah duka. Mengutip dari Laporan CDC (Children: The Hidden Pandemic 2021), kehilangan orang tua, nenek, kakek, atau keluarga yang mengasuhnya seumur hidup punya dampak panjang yang dapat menghancurkan kesejahteraan mental, fisik, dan ekonomi.
Baca Juga: Pengertian Yatim dalam Islam
Tak ada anak yang rela kehilangan orang tua atau walinya dalam waktu yang singkat. Begitupula tak ada seorang anak pun yang bisa memilih bagaimana ia dilahirkan, dari keluarga yang lengkap atau ‘kurang’. Namun, peran kita bisa melengkapi kehidupan anak yatim di sekitar kita.
Jangan biarkan mereka kebingungan menghadapi dunia yang sedang tidak baik-baik saja. Sedekahmu obati duka para anak yatim piatu, ulurkan bantuanmu dengan bersedekah untuk anak yatim!
*Artikel diolah dari muslim.or.id dan republika.co.id dan lainnya