More

    Berkahi Penghasilan yang kita dapat dengan Zakat Penghasilan di Dompet Dhuafa

    Niat Shalat Gerhana Matahari (Kusuf), Tata Cara, dan Anjuran Sedekah

    shalat gerhana matahari

    Umat Islam disunnahkan shalat gerhana matahari (kusuf) saat terjadi fenomena alam tersebut. Perintah melaksanakan shalat gerhana ini berdasarkan hadist Rasulullah SAW berikut:

    لَمَّا كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُول اللَّهِ  نُودِيَ : إِنَّ الصَّلاَةَ جَامِعَةٌ

    Artinya:

    Ketika matahari mengalami gerhana di zaman Rasulullah SAW, orang-orang dipanggil shalat dengan lafaz : As-shalatu jamiah”

    (HR. Bukhari)

    وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

    Artinya:

    Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya.

    (QS. Fushshilat: 37)

    Melansir dari Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA, gerhana matahari disebut dengan Kusuf الكسوف. Kusuf adalah peristiwa saat sinar matahari menghilang baik sebagian atau total pada siang hari karena terhalang oleh bulan yang melintas antara bumi dan matahari.

    baca juga: NIAT, HADIST, HINGGA TATA CARA SHALAT GERHANA BULAN (khusuf)

    Berdasarkan sains, gerhana matahari terjadi saat bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari, sehingga tidak sampai ke bumi. Saat bumi, bulan, dan matahari sejajar, maka bayangan bulan jatuh di bumi menutupi matahari. Berbeda dengan gerhana bulan yang dapat dilihat langsung dengan mata telanjang, Anda harus memakai kacamata khusus untuk melihat ke arah matahari secara langsung.

    Sambil menelaah fenomenanya, jangan lupa shalat gerhana matahari atau salat kusuf dengan niat dan tata cara berikut ini:

    Niat Shalat Gerhana Matahari

    Ilustrasi gerhana matahari
    Ilustrasi gerhana matahari (Istimewa)

    Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat. Masing-masing rakaat dikerjakan dengan 2 kali berdiri, 2 kali membaca Surat Al-quran, 2 rukuk dan 2 sujud. Perbedaan dengan gerhana bulan ialah niat sholat gerhana matahari memakai huruf “kaf” dari asal kata Kusuf.

    • Jika menjadi imam:

    أُصَلِّي سُنَّةَ الكسوف رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى

    Usholli sunnatal kusuufi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa.

    Artinya:

    Aku niat shalat gerhana matahari dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala.

    • Saat menjadi makmum, maka niatnya:

    أُصَلِّي سُنَّةَ الكسوف رَكْعَتَيْنِ مَأمُومًا لله تَعَالَى

    Usholli sunnatal kusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa.

    Artinya:

    Aku niat shalat gerhana matahari dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.

    • Jika melakukan sholat gerhana matahari sendirian:

      أُصَلِّي سُنَّةَ الكسوف رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

    Usholli sunnatal kusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa.

    Artinya:

    Aku niat sholat gerhana matahari dua rakaat karena Allah Ta’ala.

    Tata Cara Sholat Gerhana 

    niat dan tata cara shalat gerhana bulan (Zakat.or.id)
    Niat dan tata cara shalat gerhana (Foto: Dompet Dhuafa)

    Sholat gerhana matahari dilaksanakan pada pagi atau siang hari, tergantung jam peristiwa. Untuk tata caranya, shalat dilakukan tanpa didahului dengan azan atau iqamat. Yang disunnahkan hanyalah panggilan sholat dengan lafaz ‘As-Shalatu Jamiah’.

    1. Baca niat terlebih dahulu sesuai posisinya sebelum memulai.

    2. Takbiratul Ihram.

    3. Setelah mengucapkan takbir, maka baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Kemudian, membaca surat panjang misalnya Al-Baqarah.

    4. Karena dianjurkan memanjakan ruku’, bisa disertai dengan membaca tasbih selama 100 kali.

    5. Kemudian bangkit tapi tidak membaca doa I’tidal, melainkan baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat yang lebih pendek.

    6. Ruku’ lagi dengan membaca tasbih selama 80 kali.

    7. Kemudian, bangkit dan membaca doa I’tidal.

    8. Sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti waktu ruku’ pertama.

    9. Duduk di antara dua sujud.

    10. Sujud kedua dengan membaca tasbih 80 kali selama ruku’ kedua.

    11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

    12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.

    13. Namun setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surat An-Nisa pada rakaat pertama. Untuk rakaat kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.

    14. Mengucapkan salam

    Usai melaksanakan shalat, maka imam menyampaikan ceramah yang mengajak umat Islam untuk berdoa, bertakbir, dzikir, dan bersedekah.

    Hal ini berdasarkan anjuran Rasulullah SAW ketika terjadi fenomena gerhana berdasarkan hadist berikut:

    “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah salah satu tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak menjadi gerhana karena kematian seseorang atau kelahirannya. Apabila kalian mendapati gerhana, maka berdoalah kepada Allah, bertakbir, salat, dan bersedekah.” 

    (HR. Bukhari)

    Semoga kita menjadi umat yang senantiasa bersyukur karena Allah tiada henti menunjukkan kekuasaan alam yang membuat kita takjub. Sembari menikmati ciptaanNya, bersedekah jadi cara untuk berbagi rasa senang kepada orang lain. Klik tautan ini untuk mengamalkan sedekah di Dompet Dhuafa, mudah dan amanah.  (Zakat.or.id/Halimatussyadiyah)