More

    Niat Shalat Gerhana Bulan (Khusuf), Tata Cara Lengkap, dan Hadist

    -

    niat dan tata cara shalat gerhana bulan

    Gerhana Bulan di Indonesia merupakan peristiwa alam yang menarik dan mengundang decak kagum. Fenomena alam yang langka ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, asalkan tidak berawan. Sambil mengucap syukur, umat Islam dianjurkan untuk shalat gerhana bulan atau salat khusuf. Hal tersebut tertera dalam hadist riwayat Bukhari berikut:

    “Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan tanda kebesaran Allah ta’ala. Tidak terjadi antara hidup dan matinya seseorang, jikalau kalian menjumpai gerhana maka berdoalah kepada Allah Ta’ala dan perbanyaklah takbir, sholat, dan bersedekah.”

    (HR. Bukhari)

    Secara sains, gerhana terjadi apabila Bumi, bulan, dan matahari berada dalam satu garis lurus yang sejajar. Pada peristiwa gerhana bulan, sinar matahari terhalangi oleh Bumi, sehingga cahayanya tidak sampai ke bulan.

    Baca juga: NIAT DAN TATA CARA SHOLAT GERHANA MATAHARI (KUSUF)

    Sementara, dalam istilah fiqih peristiwa ini disebut Khusuf (خسوف), yaitu cahaya bulan menghilang sebagian atau total pada malam hari karena terhalang oleh bayangan Bumi. Hal ini disebabkan oleh bulan yang berada di balik Bumi dan matahari dalam satu garis lurus.

    Allah SWT menyebut peristiwa alam ini di dalam Al-Qur’an surat Yasin ayat 40:

    لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

    Artinya:

    Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya (orbit).

    Berikut niat sholat gerhana bulan bagi imam, makmum, dan sendiri serta tata caranya. Hal ini penting Sahabat ketahui agar menjalaninya dengan benar.

    Niat Shalat Gerhana Bulan

    Fenomena gerhana bulan
    Fenomena gerhana bulan (Istimewa)

    Sholat gerhana dilakukan sebanyak 2 rakaat. Masing-masing rakaat dikerjakan dengan 2 kali berdiri, 2 kali membaca Surat Al-quran, 2 rukuk dan 2 sujud. Untuk shalat gerhana bulan, maka bacaan niatnya memakai huruf “kha”, bukan “kaf”. Maka dari itu, salat gerhana bulan disebut juga sebagai shalat khusuf. Jangan sampai tertukar, ya!

    • Jika menjadi imam:

    أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى

    Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa.

    Artinya:

    Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala.

    • Saat menjadi makmum, maka niatnya:

    أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُومًا لله تَعَالَى

    Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa.

    Artinya:

    Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.

    • Jika melakukan sholat gerhana bulan sendirian:

      أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

    Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa.

    Artinya:

    Aku niat sholat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta’ala.

    baca juga: Keutamaan sholat tahajud yang sayang untuk dilewatkan

    Tata Cara Sholat Gerhana

    niat dan tata cara shalat gerhana bulan khusuf (Zakat.or.id)
    Niat dan tata cara shalat gerhana bulan dengan protokol kesehatan (Foto: Dompet Dhuafa)

    Shalat gerhana bulan dilaksanakan pada malam hari. Untuk tata caranya, shalat dilakukan tanpa didahului dengan azan atau iqamat. Yang disunnahkan hanyalah panggilan sholat dengan lafaz ‘As-Shalatu Jamiah’.

    1. Baca niat terlebih dahulu sesuai posisinya sebelum memulai.

    2. Takbiratul Ihram.

    3. Setelah mengucapkan takbir, maka baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Kemudian, membaca surat panjang misalnya Al-Baqarah.

    4. Karena dianjurkan memanjakan ruku’, bisa disertai dengan membaca tasbih selama 100 kali.

    5. Kemudian bangkit tapi tidak membaca doa I’tidal, melainkan baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat yang lebih pendek.

    6. Ruku’ lagi dengan membaca tasbih selama 80 kali.

    7. Kemudian, bangkit dan membaca doa I’tidal.

    8. Sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti waktu ruku’ pertama.

    9. Duduk di antara dua sujud.

    10. Sujud kedua dengan membaca tasbih 80 kali selama ruku’ kedua.

    11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

    12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.

    13. Namun setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surat An-Nisa pada rakaat pertama. Untuk rakaat kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.

    14. Mengucapkan salam.

    Setelah shalat gerhana bulan, imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah untuk berzikir, berdoa, beristigfar, dan bersedekah. Maha suci Allah, Tuhan seluruh alam yang menunjukkan kekuasaan agar manusia berpikir. Ungkapkan ketakjuban Anda dengan sedekah di Dompet Dhuafa di tautan ini, mudah dan amanah.   (Zakat.or.id/Halimatussyadiyah)

     

    spot_img
    spot_img

    Panduan Lengkap Fiqh Zakat Terdiri dari 8 Bab memberikan pemahaman kepadamu tentang pentingnya syariat Zakat, Jenis-Jenisnya, dan semua hal yang paling sering ditanyakan tentang zakat.

    spot_img