More

    Berkahi Penghasilan yang kita dapat dengan Zakat Penghasilan di Dompet Dhuafa

    Dzikir dan Shalawat Pendatang Pahala Saat Lock Down Melanda

    Salah satu cara terbaik mencegah penularan virus corona adalah dengan mengecilkan potensi penularannya. Diketahui, cara tercepat penularan virus ini adalah dengan adanya interaksi antar manusia. Oleh karena itu, pemerintah dan dunia saat ini melakukan upaya pembatasan aktivitas manusia dengan melakukan lock down dan juga social distancing.

    Ternyata, konsep lock down sudah terlebih dahulu disyiarkan oleh Rasulullah Saw dan menjadi cara penanganan wabah di masa lalu.

    Rasulullah SAW bersabda:

    إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا

    Artinya:

    “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.”

    (HR Bukhari)

    Oleh karena itu, demi menjaga keselamatan bersama dan juga sekaligus menjalankan anjuran Rasulullah SAW, saat ini umat Islam diharapkan menjalankan lock down dengan sungguh-sungguh. Bahkan, para ulama di negeri ini sudah mengeluarkan fatwa untuk tidak melaksanakan sholat berjamaah di masjid, termasuk sholat Jumat.

    Lantas, apakah hal tersebut menjadikan kita malas beribadah? Tentu tidak, justru dalam kondisi seperti ini kita harus lebih meningkatkan ibadah dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.

    Islam adalah agama yang sangat luas. Jika saat ini ibadah yang biasa kita lakukan terhambat, kita masih bisa melakukan ibadah lain yang pahalanya sangat besar di sisi Allah Swt, salah satunya adalah berdzikir dan bershalawat

    Berikut adalah 4 macam dzikir dan shalawat Nabi yang bisa dilakukan untuk menentramkan hati, mendatangkan keridhoan dan pertolongan Allah serta bernilai pahala yang tinggi:

    1. Dzikir pagi dan petang

    Diantara waktu terbaik untuk berdzikir adalah saat pagi dan petang. Ini adalah saat matahari mulai meninggi dan kembali turun menjelang malam. Dzikir ini bisa dilakukan setelah menjalankan sholat wajib atau pun sebelumnya.

    Imam al-Nawawi dalam Al-Adzkar menyebut salah satu dzikir yang perlu diperbanyak saat shubuh dan sore adalah:

    مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ القِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ، إِلاَّ أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ

    Artinya:

    “Siapa yang membaca di waktu pagi dan sore, ‘Subhanallah wa bihamdihi’ seratus kali, maka tidak ada seorangpun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak.”

    (HR. Muslim)

    Dalil dari Al-Qur-an tentang dzikir pagi dan petang

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً

    Artinya:

    “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”

    (QS. Al-Ahzab: 41-42)

    2. Dzikir tasbih, tahmid, takbir 33x

    Dzikir yang satu ini paling tepat dilaksanakan setelah mendirikan sholat wajib. Menjalankan dzikir ini, akan mendatangkan ampunan dari Allah Swt. Oleh karena itu, setiap muslim diharapkan untuk tidak langsung beranjak pergi setelah menjalankan sholat, melainkan menyibukkan diri dengan berdzikir dan berdoa terlebih dahulu.

    Dari Abu Hurairah, Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

    مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

    Artinya:

    “Barang siapa yang ber-tasbih sebanyak 33x, ber-tahmid sebanyak 33x, dan ber-takbir sebanyak 33x setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99, kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walalhul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir, maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.”

    (HR. Muslim no. 597)

    3. Shalawat nabi

    Salah satu bentuk kecintaan seseorang kepada Baginda Nabi Muhammad Saw adalah membaca shalawat untuknya.

    Hal ini dipertegas dalam Alquran Surah Al-Ahzab (33) ayat 56 berikut ini:

    إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

    Artinya:

    “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

    Rasulullah SAW bersabda,

    “Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.”

    (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i).

    Selain pahala berlipat ganda, seseorang yang rajin bershalawat juga kelak akan dikumpulkan di surga bersama Nabi Muhammad SAW.

    Rasulullah SAW bersabda:

    “Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.”

    (HR Tirmidzi)

    4. Dzikir kalimat Tauhid, Laa ilaaha ilallahu

    Kalimat tauhid ini bermakna tiada Tuhan selain Allah. Selain maknanya yang sangat tinggi, fadilah dari mengucapkan kalimat ini juga sangat besar.

     حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ

    Artinya:

    “Telah bercerita kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Sumayya, maula Abu Bak dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang membaca laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariika lahuu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qodir (Tidak ada ilah (yang berhaq disembah) selain Allah Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya mendapatkan pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak, ditetapkan baginya seratus hasanah (kebaikan) dan dijauhkan darinya seratus keburukan dan baginya ada perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu hingga petang dan tidak ada orang yang lebih baik amalnya dari orang yang membaca doa ini kecuali seseorang yang dapat lebih banyak mengamalkan (membaca) dzikir ini.”

    (HR. Bukhari No. 3050 dan No.5924, Ibnumajah)

    Itulah tadi kalimat dzikir dan juga shalawat yang bisa kita lakukan dan rutinkan sehari-hari, khususnya di masa penuh cobaan ini. Saat ini, kebergantungan kita kepada Allah semakin diuji. Oleh karena itu, mari semakin mendekatkan diri pada-Nya.