More

    Berkahi Penghasilan yang kita dapat dengan Zakat Penghasilan di Dompet Dhuafa

    11 Kisah Lengkap Sahabat Nabi Muhammad Dijamin Masuk Surga

    Semua manusia pasti menginginkan kematian yang husnul khatimah dengan akhir hayatnya kelak akan dimasukan ke surga. Namun, untuk masuk surga tentu tidak mudah, ada banyak tantangan keimanan yang perlu kita hadapi. Kita bisa belajar dari kisah para sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin Allah masuk surga. Mereka telah mengalami berbagai ujian keimanan dan jihad di jalan Allah.

    Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Dijamin Masuk Surga

    Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda,

    “Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai antarsesama. Maukah kalian, aku tunjukkan suatu perbuatan jika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai, yaitu tebarkan salam di antara kalian.”

    (HR Imam Muslim)

    Allah memberikan jaminan surga kepada para sahabat Nabi karena dedikasi mereka untuk Islam yang besarnya melebihi gunung menjulang.

    Berikut para sahabat nabi yang dijamin Allah SWT masuk surga beserta kisah singkatnya: 

    1. Abu Bakar Ash-Shiddiq, Sahabat Pertama Rasulullah

      Abu Bakar As Shidiq sahabat pertama nabi yang dijamin masuk surga

      Kisah pertama Sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Beliau merupakan bagian dari assabiqunal awwalun, yakni orang-orang pertama yang masuk Islam. Sahabat yang selalu mendampingi Rasulullah berdakwah, menyiarkan agama Islam.

      Abu Bakar terkenal sebagai pribadi yang lembut dalam bertutur kata, penyabar, juga dermawan yang membebaskan 70 budak. Rasulullah memberikan gelar “Ash-Shiddiq” kepada Abu Bakar, yang memiliki arti “berkata benar”. 

      Abu Bakar juga menemani perjalanan hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah. Walau mengalami ancaman bahaya dibunuh oleh kaum kafir quraisy, Abu Bakar tetap setia mendampingi Rasulullah. Saat Rasulullah sakit, Abu Bakar ditunjuk oleh Nabi Muhammad untuk menggantikannya sebagai Imam Sholat.

      Ketika Rasulullah meninggal dunia, banyak para sahabat yang tidak percaya atas kematian Rasulullah, namun hanya Abu Bakar satu-satunya yang mengingatkan bahwa Rasululllah juga seorang manusia sama halnya seperti mereka.

      Baca juga: Kisah Teladan Nabi Muhammad Sang Motivator

      Abu Bakar melanjutkan kepemimpinan Rasulullah sebagai Khalifah umat muslim. Saat menjadi seorang Khalifah, Abu Bakar tetap berada di jalan yang lurus, gigih untuk melindungi Islam juga memerangi kaum yang murtad.

    2. Umar bin Khattab, Sahabat Nabi Muhammad yang Pemberani

      Umar bin Khattab Al-Faruq yang dijamin masuk surga

      Sahabat Nabi berikutnya yang dijamin masuk surga adalah Umar bin Khattab. Dedikasi Umar untuk Islam sangat besar dalam hidupnya. Pada awal kali Islam hadir di Mekkah, Umar sempat berniat untuk membunuh Nabi Muhammad.

      Namun, setelah mendengar saudarinya membacakan ayat Allah, Umar yang cerdas dan rasional dapat menilai bahwa kalimat yang dibacakan oleh saudarinya bukanlah ciptaan manusia. Alih-alih membunuh Nabi Muhammad, Umar bin Khattab menghampirinya untuk memeluk agama Islam secara sadar.

      Setelah memeluk agama Islam, Umar menjadi orang yang paling berani dan tidak segan mengangkat pedang untuk membela kebenaran ajaran Islam. Umar juga menjadi orang yang paling berani memberikan gagasan dan kritik kepada Rasulullah. Nabi Muhammad memberikan gelar “Al-Faruq” yang memiliki arti “pembeda antara yang benar dan yang salah”.

      Baca juga: Syekh Ali Jaber Beberkan Manfaat Besar Zakat Mal

      Kepemimpinan Khalifah Umar Semakin Membuatnya Dijamin Masuk Surga

      Setelah Abu Bakar wafat, Umar melanjutkan posisi Khalifah. Sebagai pemimpin Islam, Umar bin Khattab selalu totalitas menjalankan perannya. Membuat berbagai sistem baru untuk pembangunan masyarakat Islam dan kesejahteraan rakyatnya. Bahkan ketika wabah melanda, Umar rela tidak makan dan mendahulukan rakyatnya untuk makan. Kepemimpinan Umar dapat membuat syiar Islam meluas hingga sepertiga penduduk dunia. 

    3. Utsman bin Affan, Pionir Penyusun Mushaf Al-Quran

      Utsman bin Affan Shabat nabi penyusun mushaf pertama

      Utsman bin Affan masuk ke dalam kategori para sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga. Ia juga golongan assabiqunal awwalun atau golongan pertama orang yang masuk Islam. Beliau menjadi Khalifah ketiga setelah Umar bin Khattab wafat.

      Utsman terkenal sebagai saudagar yang sangat kaya di Mekkah. Walaupun kaya, Utsman sangat dermawan, memiliki tutur kata yang baik, serta banyak membelanjakan hartanya untuk zakat, sedekah, dan infaq.

      baca juga: SIAPA SAJA ASSABIQUNAL AWWALUN, PEMELUK ISLAM PERTAMA? 

      Di masa kepemimpinan Utsman, Islam semakin mengalami kemajuan. Di antaranya, Utsman membangun angkatan laut Islam pertama, dan memperluas daerah syiar Islam. Mengumpulkan mushaf Al-Quran yang berbeda, kemudian menyusun satu mushaf yang disepakati digunakan bersama hingga saat ini.

      Lalu, Utsman adalah sosok yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Salah satunya ia mewakafkan sumur agar masyarakat bisa minum dan menggunakan air saat kekeringan. Sumurnya bahkan masih ada sampai sekarang dan berfungsi. Hebat, kan!

    4. Ali bin Abi Thalib, Setia Pada Nabi Sejak Usia Kanak-kanak

      Ali Bin Abi Thalib belajar Islam sejak balita

      Orang kedua yang memeluk Islam setelah Khadijah merupakan Ali bin Abi Thalib. Allah menjadi Ali masuk ke dalam golongan sahabat Nabi dijamin masuk surga. Sebab, Ali telah mempelajari Islam dari usianya yang terbilang anak-anak. Belajar langsung kepada Rasulullah. Kesetiaannya terhadap Islam tidak perlu diragukan lagi, Ali tidak pernah sekalipun absen dari perang-perang yang berlangsung untuk membela Islam.

      Perjuangan Ali bin Abi Thalib KAW

      Ketika Rasulullah berhijrah, Ali menyamar menjadi Nabi Muhammad dengan tidur di atas tempat tidurnya. Sehingga kaum kafir Quraisy menyangka Nabi Muhammad masih berada di dalam rumahnya.

      Ketika kaum kafir quraisy hendak menyerang Nabi Muhammad, ternyata mereka menemukan Ali yang berada di tempat tidur. Sia-sia mereka menunggu semalaman untuk membunuh Nabi Muhammad.

      Akhirnya mereka meninggalkan Ali. Tiga hari kemudian, Ali menyusul pergi hijrah ke Madinah seorang diri. Bersembunyi pada siang hari, dan melanjutkan perjalanan pada malam hari. Betapa setianya Ali kepada Rasulullah, sehingga dengan tulus melakukan tugasnya.

      Setelah Utsman meninggal, terjadi kekosongan kepemimpinan Islam dalam beberapa waktu, kemudian Ali diusulkan menjadi Khalifah selanjutnya. Semasa kepemimpinannya mengalami banyak tantangan, sebab banyak sekali pemberontakan dari kelompok yang terpecah dengan pemikiran masing-masing. Ali bin Abi Thalib merupakan orang terakhir dalam Khulafaur Ar-Rasyidin.

    5. Talhah bin Ubaidillah, Pelindung Rasulullah yang Gemar Berwakaf

      Talhah bin Ubaidillah, sahabat nabi paling dermawan dijamin masuk surga

      Nama Talhah bin Ubaidillah tidak seterkenal nama Abu Bakar ataupun Umar bin Khattab, namun Nabi Muhammad menyebut Talhah setelah Ali sebagai sahabat nabi yang dijamin masuk surga.

      Saat Islam hadir di Mekkah, Talhah tidak ragu untuk menerima ajaran Rasulullah. Dia langsung ikut bergabung dengan Islam. Selama syiar dakwah Islam dijalankan, Talhah ikut berjuang dalam peperangan dan menjalankan tugas yang diberikan oleh Rasulullah.

      Rasulullah memberikan julukan Talhah si Baik Hati, Talhah si Pemurah, Talhah si Dermawan. Ketika Uhud, kaum muslim sempat lengah dan hampir membahayakan nyara Rasulullah. Saat Kaum Quraisy hendak menyerang Rasulullah, Talhah langsung melindungi Rasul hingga kehilangan jari-jarinya.

      Rasulullah bersabda,

      “Barangsiapa ingin melihat seorang Syahid berjalan di muka bumi, maka hendaknya ia melihat Thalhah bin ‘Ubaidillah.”

      (HR Tirmidzi 3672)

    6. Zubair bin Awwam, Hawari Rasulullah SAW

      Zubair bin Awwam, pelindung Rasulullah dan assabiqunal awwalun

      Zubair bin Awwam merupakan sepupu dari Nabi Muhammad, juga salah satu dari orang-orang pertama yang masuk Islam atau assabiqunal awwalun. Beliau memeluk agama Islam sejak usia 15 tahun, dia sangat setia kepada Rasulullah, dan selalu berusaha melindungi Rasulullah dari bahaya.

      Rasulullah menyebut Zubair bin Awwam sebagai salah satu dari para sahabat Nabi yang dijamin masuk surga.

      “Sesungguhnya setiap nabi mempunyai penolong (hawari), dan hawariku adalah Zubair bin Awwam.”

      (HR Muslim)

    7. Abdurrahman bin Auf, Sahabat Rendah Hati dan Dermawan

      Abdurrahman bin Auf sahabat Rasulullah suka berwakaf dan dijamin masuk surga

      Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki kedermawanan luar biasa adalah Abdurrahman bin Auf. Walaupun menjadi saudagar kaya, Abdurrahman bin Auf banyak membelanjakan hartanya untuk membantu kaum muslimin. Abdurrahman bin Auf juga merupakan bagian dari assabiqunal awwalun, atau 10 orang pertama yang masuk Islam. 

      Ketika mendengar Rasulullah menyebut nama Abdurrahman bin Auf adalah salah seorang dari para sahabat nabi yang masuk surga, tidak membuatnya jadi merasa angkuh melainkan khawatir. Dia khawatir apakah layak untuk masuk surga dan merasa bukan siapa-siapa. Padahal jasa Abdurrahman bin Auf untuk pembangunan Islam sangatlah besar, sehingga layak mendapat jaminan masuk Surga.

    8. Sa’ad bin Abi Waqash, Setia Berjuang di Jalan Allah

      Saad bin Abi Waqash, sahabat nabi yang pandai memanah

      Sa’ad bin Abi Waqqash merupakan paman Nabi Muhammad dari Ibunya. Ayahnya Sa’ad merupakan paman dari Aminah. Ketika mendengar Islam hadir di Mekkah, Sa’ad langsung menghampiri Rasulullah untuk mengucapkan kalimat syahadat. Sa’ad sangat mengenal Rasulullah, sehingga dia percaya dengan agama Allah. 

      Hal yang membuat Sa’ad masuk ke golongan sahabat Nabi yang dijamin masuk surga adalah kesetiaannya yang selalu mendampingi Rasulullah berperang. Sa’ad sangat pandai memanah, dan dia menjadi orang pertama yang melepaskan anak panah untuk membela Islam.

      Selain kesetiaannya terhadap Islam, Sa’ad juga sangat menyayangi ibunya. Dia adalah anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Walaupun di awal kali Sa’ad masuk Islam sempat ditentang oleh ibunya, Sa’ad tetap mempertahankan agamanya dan bersikap baik kepada ibunya yang berbeda kepercayaan.

    9. Sa’id bin Zaid, Golongan Assabiqunal Awwalun

      Said bin Zaid, sahabat nabi setia ikut perang

      Seseorang yang berperan membuat Umar bin Khattab masuk Islam adalah Sa’id bin Zaid beserta Fatimah binti Khattab, istrinya. Sa’id merupakan adik ipar Umar bin Khattab. Sejak kecil Sa’id diajak ayahnya untuk mencari agama yang hak, agama yang benar, sebab tradisi menyembah berhala dinilai tidak benar. Namun, sebelum menemukan Islam, ayahnya telah meninggal dunia.

      Ketika mendengar Islam yang disyi’arkan Rasulullah, Sa’id langsung bergabung ke kelompok pelopor Islam, yakni orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Istrinya pun ikut serta menyatakan diri memeluk agama Islam. 

      Perjuangan Sa’id dalam membela agama Islam tidak perlu diragukan lagi. Sa’id selalu ikut berperang bersama Rasulullah, juga menjalankan perintah Rasulullah dengan sungguh-sungguh. Nama Sa’id disebut Rasulullah sebagai salah seorang sahabat nabi yang dijamin masuk surga.

    10. Abu Ubaidah bin Jarrah, Pembela Setia Nabi Muhammad SAW dan Islam

      Abu Ubaidah bin Jarrah, sahabat nabi dan assabiqunal awwalun yang terlibat perang badar

      Abu Ubaidah dikenal sebagai sosok yang lemah lembut namun sangat cekatan seperti singa. Memiliki sifat amanah dan bertanggung jawab. Ia merupakan golongan assabiqunal awwalun yang bersyahadat satu hari setelah Abu Bakar.

      Dalam Perang Badar, Abu Ubaidah menyusup ke pasukan musuh tanpa rasa takut. Dia tidak pernah absen mengikuti pertempuran untuk membela Islam. Setia dalam membela Nabi Muhammad dalam situasi apapun.

      Abu Ubaidah bin Jarrah pernah ikut hijrah ke Habasyah (Ethiophia) bersama Rasulullah, untuk mengajak masyarakat Habasyah masuk ke dalam Islam. Setelah Rasulullah wafat, Abu Ubaidah masuk ke dalam kandidat calon Khalifah bersama Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

      Bahkan ketika Umar menjadi Khalifah sangat ingin Abu Ubaidah yang meneruskan kepemimpinan Islam. Namun nasib berkata lain, Abu Ubaidah meninggal dunia karena terjebak dalam wabah penyakit.

    11. Zaid bin Haritsah, Asal Mula Turunnya Ayat Tentang Anak Angkat

      Zaid bin Haritsah adalah sahabat nabi yang menjadi penyebab asal usul turunnya ayat anak angkat. Cerita bermula dari Zaid diculik saat ia diajak ibunya untuk pergi ke kampung halamannya. Lalu, ia diserang dan seketika dijadikan budak oleh para penawan.

      Ibunya mencari keberadaan Zaid karena ingin tahu apakah anaknya telah tiada atau masih hidup. Setelah lelah karena rasa khawatir yang menumpuk, ibunya mendapatkan kabar bahagia kalau anaknya masih hidup dan tinggal di kota Mekkah bersama Rasulullah SAW. Beliau angkat Zaid sebagai anak.

      Mendengar kabar tersebut, sang ibu bergegas ke Kota Madinah dengan membawa uang untuk menebus anaknya. Sesampainya di kediaman baginda Rasulullah, beliau meminta Zaid untuk memilih apakah tetap tinggal bersama nabi atau ikut pulang bersama ibu. Jika pulang, maka Rasulullah tidak akan mengambil uang tebusan dari orang tua Zaid.

      Zaid memilih untuk tinggal bersama Rasulullah. Beliau pun mengumpulkan orang sekitar untuk mengumumkan bahwa Zaid adalah anaknya dan ahli warisnya. Akan tetapi, dari peristiwa ini turun ayat Allah surat Al-Ahzab ayat 5 yang berisi tentang bahwa anak angkat harus tetap dipanggil dengan nama ayah kandung mereka, bukan ayah angkat.

      Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak (kandung) mereka; itulah yang lebih adil di sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu”

      (QS al-Ahzaab: 5).

      Itulah asbabun nuzul tentang anak angkat. Para muslim yang ingin mengangkat anak harus tahu hukumnya berdasarkan syariat Islam yang dapat diakses melalui konten keutamaan menyantuni anak yatim.

      Pada akhirnya, Zaid bin Haritsah menjadi salah satu sahabat terdekat Rasulullah SAW. Lalu, Zaid bin Haritsah menjadi satu-satunya sahabat Nabi Muhammad yang namanya diabadikan di dalam Al Quran.

    Jaminan Masuk Surga dengan Meneladani Kisah Para Sahabat Rasul

    Dari Abdurrahman bin Auf, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda:

    “Abu Bakar di surga, Umar di surga, Usman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa’ad di surga, Sa’id di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga.”

    (HR. At-Tirmidzi)

    Demikian kisah para sahabat Nabi ini dijamin masuk surga. Sungguh perjuangan para sahabat sangat besar hingga mendapat jaminan menjadi penghuni surga. Sahabat dapat meneladani amal kebaikan yang dilakukan oleh para sahabat, sebagai referensi jalan kita menuju surga.

    Amal yang tidak pernah absen dilakukan oleh setiap sahabat Nabi adalah membelanjakan harta untuk zakat, infaq, dan sedekah. Sebagai ikhtiar kita menuju Surga, Sahabat dapat berpartisipasi dalam pembangunan umat muslim melalui lembaga terpercaya

    Zakat, sedekah, dan wakaf (ziswaf) sahabat akan menjadi tabungan amal akhirat dan tentunya juga bermanfaat untuk dunia juga kemaslahatan umat. Hitung zakatmu di Kalkulator Zakat. Yuk, jemput keberkahan harta bersama Dompet Dhuafa 

    Ditulis oleh: Zainal Abidin 

    Diolah dari berbagai sumber