Hari besar kedua umat Muslim akan segera tiba, yakni Idul Adha. Sebagai bulan yang sangat dianjurkan untuk melakukan ibadah kurban, sudah menentukan tahun ini mau berkurban apa? Mau kurban dengan 1 kambing atau 1/7 patungan sapi ya?
Bagi yang ingin menunaikan kurban maka perlu untuk mengetahui beberapa hal terkait kurban tersebut. Hal yang paling subtansi salah satunya adalah kita harus menentukan jenis hewan yang akan kita kurbankan. Lebih dalam lagi, kita paham jenis hewan kurban apa yang paling utama atau afdhal dijadikan kurban.
Baca Juga: HUKUM KURBAN ONLINE, BOLEHKAH?
Di sebagian kalangan masyarakat, tak terkecuali masyarakat Indonesia sering ditemui mengenai pertimbangan memilih kurban satu kambing (perorangan) atau satu ekor sapi untuk 7 orang yang dilakukan secara patungan.
Salah satu penyebab banyak orang melakukan kurban secara patungan adalah masalah kondisi keuangan. Jika memang tak mampu untuk berkurban seekor perorangan, maka opsi untuk urunan tujuh orang mengurbankan satu sapi merupakan solusinya.
Daftar Isi
Lebih baik mana antara kurban 1 kambing atau 1/7 sapi?
Sebagian ulama menjelaskan, kurban satu kambing lebih baik dari pada ikut patungan sapi atau unta, karena tujuh kambing manfaatnya lebih banyak dari pada seekor sapi (Shahih Fiqh Sunnah, 2:375, Fatwa Lajnah Daimah no. 1149 dan Syarhul Mumthi’ 7:458).
Imam As-Saerazi Asy-Syafi’i mengatakan,
“Kambing (sendirian) lebih baik dari pada urunan sapi tujuh orang. Karena orang yang berkurban bisa menumpahkan darah (menyembelih) sendirian.”
(Al Muhadzab 1:74).
Di samping itu, terdapat alasan lain yakni kurban yang sering dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah utuh satu ekor, baik kambing, sapi, maupun unta, bukan 1/7 sapi atau 1/10 unta. Kemudian, aktivitas menyembelihnya pun menjadi lebih banyak. Hal ini juga sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh penulis kitab Al Muhadzab Al Fairuz Abadzi As Syafi’i (lih. Al Muhadzab 1/74).
Kemudian Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menyimpulkan,
“Hewan kurban yang paling afdal adalah unta, lalu sapi ketika disembelih utuh, lalu domba, lalu kambing, lalu 1/7 unta, kemudian 1/7 sapi.”
(Disebutkan dalam kitab beliau Ahkam Al-Udhiyyah)
Ada juga pendapat Ibnu Qassim Al Ghazi yang menyatakan bahwa satu kambing itu lebih utama daripada patungan sapi. Namun jika dilihat dari sisi jenisnya, yang lebih utama adalah unta, lalu sapi lalu kambing.
Dari pendapat-pendapat ulama di atas ditarik dari gambaran perekonomian masyarakat yang tinggal di Arab yang memang digolongkan sebagai masyarakat mampu sehingga membeli hewan kurban untuk perseorangan. Sedangkan di Indonesia masih banyak masyarakat kelas menengah ke bawah sehingga membeli sapi secara patungan adalah solusi yang sering dilakukan.
baca juga: 4 HAL YANG WAJIB DIPERHATIKAN SAAT KURBAN PATUNGAN AGAR SAH
Tak dapat dipungkiri, jika berdasarkan sudut pandang banyaknya daging dan mahalnya harga hewan kurban, maka urutannya pun menjadi kurban unta, kurban sapi, lalu kurban kambing (berbagai jenis qurban kambing juga beredar cukup banyak saat ini, namun untuk jenis domba lebih baik diutamakan daripada kambing lokal).
Tebar Hewan Kurban Bersama Dompet Dhuafa
Sebagai langkah nyata untuk meneruskan perjuangan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, kurban sebagai ibadah sosial memiliki implementasi untuk masalah kesenjangan makan daging sehat. Mengacu pada riset yang dilakukan oleh Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) pada 2021, kurban di Indonesia berpotensi tidak tersebar secara merata karena menumpuk di wilayah metropolitan di Pulau Jawa.
baca juga: DOMPET DHUAFA, PETERNAK, EKONOM, HINGGA DOKTER HEWAN DORONG KURBAN SECARA ONLINE
Intervensi dari lembaga filantropi Islam dibutuhkan sebanyak 40% kepada penduduk termiskin di Indonesia atau 99 juta jiwa agar mereka menikmati protein hewani dari daging kurban. Dengan begitu, diperkirakan butuh 3,25 kilogram per kapita/ tahun yang setara dengan 322 ribu ton daging per tahun untuk menurunkan kesenjangan daging.
Maka dari itu, Program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa menebar kebaikan kurban dari hulu ke hilir sejak tahun 1994. Implementasi kurban sebagai ibadah sosial digerakkan oleh Dompet Dhuafa untuk pemberdayaan para peternak lokal hingga upaya mengurangi kesenjangan makan daging yang terlalu menumpuk di kota metropolitan di Pulau Jawa.
baca juga: CATAT! HARGA TERKINI HEWAN KURBAN JELANG IDUL ADHA 2023, DARI KAMBING HINGGA SAPI
Bukti nyata kurbanmu terekam jelas di video dokumenter singkat ini. Tonton dan ikuti terus petualangan Dompet Dhuafa, ya!
Yuk, jadi manfaat lagi dari kurban agar semakin banyak penerima manfaat yang merasakan kebahagiaan dari berkurban. Klik di bawah, ya!