More

    7 Masjid di Komplek Al-Aqsa Palestina Sebagai Saksi Bisu Sejarah Islam

    -

    Masjid Al-Aqsa merupakan situs suci ketiga umat Islam yang terletak di Kota Tua Yerusalem, setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini juga menjadi saksi Nabi Muhammad ﷺ dalam melakukan perjalanan Isra yaitu perjalanan yang beliau lakukan dalam satu malam dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjid Al-Aqsa. Dari Masjid Al-Aqsa inilah kemudian melanjutkan perjalanan Mi’raj ke Sidratul Muntaha. Peristiwa tersebut merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad ﷺ selain Al-Qur’an yang masih bertahan hingga saat ini. Namun masih banyak masyarakat yang menganggap masjid Al-Aqsa ini hanya satu masjid. Padahal Masjidilaqsa merupakan sebuah komplek suci/diberkahi yang terdiri dari beberapa masjid di dalamnya. Apa saja masjid-masjid di dalam komplek Masjid Al-Aqsa itu?

    Keistimewaan Masjid Al-Aqsa

    Sebelum membahas lebih jauh tentang berbagai masjid yang terdapat dalam kompleks Masjid Al-Aqsa, kita lebih dulu mengenal keistimewaannya. Masjidilaqsa merupakan kiblat pertama umat muslim. Sebelum Rasulullah ﷺ menerima wahyu untuk mengubah kiblat dari ke Masjidil Haram, beliau dan umatnya melaksanakan sholat menghadap ke Masjid Al-Aqsa. Berdasarkan rute perjalanan Isra’ Mi’raj, Masjid Al-Aqsa juga secara tidak langsung merupakan bagian penting Nabi Muhammad ﷺ menerima perintah dari Allah SWT untuk mendirikan sholat lima waktu bagi umat Islam.

    Sebagai salah satu simbol persatuan dan kesatuan umat Islam di seluruh dunia, masjid ini memiliki tempat yang sangat penting di hati mereka. Rasulullah ﷺ memuji Masjid Al-Aqsa dan meminta orang Islam untuk mengunjunginya selayaknya Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi. Hadits riwayat Bukhari menyebutkan bahwa Rasulullah bersabda

    “Janganlah melakukan perjalanan jauh kecuali untuk mengunjungi tiga masjid yaitu Masjid Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsa.”

    Ada satu ayat dalam Al-Qur’an yang secara eksplisit menyebutkan Masjid Al-Aqsa, yaitu Surah Al-Isra ayat 1. Ayat tersebut berbunyi:

    سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ

    “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Al-Isra:1)

    Ayat ini menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad ﷺ dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Ayat ini menekankan betapa sucinya Masjid Al-Aqsa dan menyebutkan bahwa Allah telah memberkati semua yang berada di sekitarnya. 

    Baca Juga: Pentingnya Mengenal Sejarah Islam dan Korelasinya Dengan Kemerdekaan Palestina  

    Bagian-bagian Masjid Al-Aqsa

    Aerial View of Jerusalem with Dramatic Sky Sunrays Composite
    Komplek Masjid Al-Aqsa, Jerusalem, Palestina dilihat dari udara (Edgar Bullon)

    Setelah membahas keistimewaannya, mari kita bahas komplek utama Masjid Al-Aqsa itu sendiri. Masih banyak masyarakat umum hanya mengenal masjid Al-Aqsa sebagai masjid yang memiliki kubah emas. Namun sesungguhnya salah satu situs suci umat Islam ini merupakan sebuah kompleks atau wilayah dengan berbagai masjid dan bangunan bersejarah di dalamnya. Masing-masing masjid memiliki sejarah dan budaya yang unik, yang membuatnya menarik untuk dikunjungi dan dipelajari. Berikut ulasan 7 masjid  yang terdapat di Masjidil Aqsa.

    • Masjid Al Qibli (Al-Jami’ al-Aqsha)

    Masjid Al-Qibli, Jami’ Al-Aqsa, Jerusalem, Palestina (Pixabay)

    Masjid Al-Qibli, juga dikenal sebagai Al-Jami’ al-Aqsha, dibangun di dekat Baitul Maqdis terletak di bagian selatan kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Nama Al-Qibli mengacu pada kiblat yang menghadap ke arah Ka’bah, tempat ibadah utama umat Islam di Makkah.

    Masjid ini disebut Al-Qibli karena menghadap ke arah kiblat pertama, Baitul Maqdis. Namun, salah satu ciri khas Masjid Al-Qibli adalah kubahnya. Ada batu putih, marmer, emas, dan banyak lagi bahan yang dapat digunakan untuk kubah ini. Menaranya terletak di sebelah barat masjid. Menara ini dibangun untuk memanggil umat Islam untuk shalat.

    Sebagian ulama berpendapat bahwa Masjid Al-Qibli pertama kali dibangun oleh Nabi Adam AS; kemudian dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Namun, pada tahun 586 SM, serangan bangsa Babilonia menghancurkannya.

    Seorang Yahudi Australia bernama Denis Michael Rohan diduga melakukan kebakaran di Masjid Al-Qibli pada 21 Agustus 1969, yang menyebabkan kerusakan besar. Renovasi Masjid Al-Qibli dimulai pada tahun 1970 dan selesai pada tahun 1974. Pemerintah Yordania dan negara-negara Arab lainnya membantu renovasi ini.

    • Masjid As-Shakhrah (Dome of Rock)

    View of Dome of Rock, Masjid As Sakhrah
    Masjid As-Sakhrah, Jerusalem, Palestina (Lukasz-Nowak1 from Getty Images)

    Inilah masjid yang seringkali dianggap sebagai masjid Al-Aqsa dengan corak emas dan biru nan megahnya. Masjid yang berada di bagian tenggara Masjid Al-Aqsa bernama Masjid As-Shakhrah. Penamaan ini berdasarkan kubah megah diatasnya, yang disebut Kubah  Shakhrah atau dikenal juga sebagai Dome of the Rock.  Masjid ini dibangun di atas sebuah batu yang dianggap penting karena dianggap sebagai tempat Nabi Muhammad SAW melakukan Mi’raj ke Sidratul Muntaha.

    Di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, kubah Shakhrah adalah salah satu bangunan paling terkenal dan menjadi situs bersejarah yang religius di dunia.

    Sebagian ahli berpendapat bahwa Nabi Sulaiman AS membangun Kubah Shakhrakh pertama kali. Namun, setelah umat Islam menaklukan Yerusalem pada tahun 637 M, Khalifah Umar bin Khattab membangun kembali bangunan tersebut.

    • Masjid Al-Marwani

    Al-Marwani Mosque
    Masjid Al-Marwani, Kompleks Al-Aqsa Palestina (Madain Project)
    Interior of Al-Marwani Mosque, Jerusalem, Palestine
    Interior dari Masjid Al-Marwani (Madain Project)

    Masjid Al-Marwani, terletak di bagian bawah Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem dan merupakan salah satu masjid terbesar di dunia, dibuka untuk umum pada tahun 1996, tetapi sebelumnya hanya dibuka untuk umat Islam.

    Sebagian ulama berpendapat bahwa Raja Herodes Agung membangun Masjid Al-Marwani pertama kali pada tahun 100 SM. Namun, pada tahun 637 M, setelah umat Islam menaklukkan Yerusalem, Khalifah Umar bin Khattab membangunnya kembali.

    Nama Masjid Al-Marwani berasal dari nama salah satu khalifah Umayyah, Marwan bin Al Hakam. Salah satu ciri khas masjid Al-Marwani adalah mihrab marmer yang dihiasi kaligrafi Arab. Salah satu ciri khas lainnya yaitu kubah emas yang dihiasi kaligrafi Arab.

    Baca Juga : Tapak Tilas 6 Kisah Nabi dari Palestina dan Makamnya 

    • Masjid Al-Buraq

    Al-Buraq Mosque
    Masjid Al-Buraq (Madain Project)

    Masjid Al-Buraq atau Masjid Buraq, adalah masjid kecil di sudut barat daya kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Masjid Al-Buraq unik karena sejarah dan peran pentingnya dalam perjalanan Isra’ Mi’raj. Masjid ini juga memiliki arsitektur yang menarik dengan kubah dan menara unik. 

    Nama masjid ini berasal dari kata buraq, yang mengacu pada makhluk berkaki empat yang dikendarai Nabi Muhammad SAW selama perjalanan Isra’ Mi’raj. Seorang buraq digambarkan memiliki tubuh putih bersih dan mata yang bersinar terang, menyerupai kuda bersayap.

    Masjid Al-Buraq dibangun pada abad ke-12 M oleh Dinasti Ayyubiyah, tetapi tanggal pembangunannya tidak diketahui. Pada awalnya, masjid ini dibangun untuk menampung peziarah yang datang ke Masjid Al-Aqsa.

    Menurut tradisi Islam, pada malam Isra’ Mi’raj, Malaikat Jibril mengunjungi Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Aqsa. Kemudian, Malaikat Jibril membawa Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan spiritual ke Sidratul Muntaha, tempat tertinggi di surga. Selama perjalanan, dia mengendarai Buraq, yang dipercaya ditambatkan di tempat di mana sekarang Masjid Al-Buraq.

    • Masjid Al-Magharibah

    Sabil Bab al-Maghariba
    Masjid Al-Maghariba (Madain Project)

    Di sudut barat daya kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Masjid Al-Maghariba, atau Masjid Maroko, adalah sebuah masjid kecil. Sejarah panjang dan menarik masjid ini menunjukkan bahwa ini adalah tempat ibadah utama bagi orang Maghribi yang tinggal di Yerusalem.

    Nama masjid ini berasal dari kata Maghribi, yang mengacu pada orang-orang yang berasal dari wilayah Afrika Utara yang bernama Maghribi. Masjid ini dibangun oleh Sultan Suleiman al-Qanuni dari Dinasti Ottoman pada abad ke-16 untuk menerima pelajar dan peziarah dari Maghribi yang datang ke Yerusalem.

    Masjid Al-Magharibah tidak dibangun pada tanggal yang tepat, tetapi diperkirakan dibangun oleh Dinasti Ottoman pada abad ke-16 M. Dibangun di atas reruntuhan bangunan sebelumnya yang dianggap sebagai tempat tinggal Khalifah Umar bin Khattab selama pemerintahannya.

    Pembangunan kembali Masjid Al-Magharibah dimulai pada tahun 2010, setelah bertahun-tahun perundingan antara Israel dan Jordan. Masjid ini dibangun kembali dengan desain yang serupa dengan desain masjid pertama. Masjid yang baru diresmikan pada tahun 2019 dan sekarang menerima peziarah dan penduduk lokal untuk beribadah.

    Sejarah dan arsitektur Masjid Al-Magharibah unik karena dibangun dalam gaya arsitektur Ottoman yang khas, dengan kubah dan menara yang indah. Selain itu, masjid ini memiliki interior yang menarik dengan kaligrafi Arab dan motif geometris.

    Baca Juga : Ketahui 15 Pintu Gerbang Masjid Al-Aqsa  

    • Masjid Al-Qadim (Double Huldah Gate)

    Double Huldah Gate–Al-Aqsa Al-Qadimi
    Double Gate Al-Qadimi (Madain Project)

    Di sebelah barat masjid terletak Menara Masjid Al-Qadim, yang dibangun untuk menarik umat Islam untuk shalat.

    Nama Masjid Al-Qadim berasal dari kata qadim, yang berarti tua. Masjid ini adalah masjid tertua di kompleks Masjid Al-Aqsa, seperti namanya. Sebagian ulama berpendapat bahwa Masjid Al-Qadim pertama kali dibangun oleh Nabi Adam AS; kemudian dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Namun, pada tahun 586 SM, serangan Babilonia menghancurkannya.

    • Masjid An-Nisa

    Masjid An-Nisa, yang berarti Masjid Wanita dalam bahasa Arab, adalah salah satu masjid tertua di kompleks Masjid Al-Aqsha di Kota Tua Yerusalem. Dibangun pada abad ke-7 M oleh Khalifah Umar bin Khattab. Masjid An-Nisa dikenal sebagai nisa, yang berarti wanita dalam bahasa Arab, karena dirancang khusus untuk wanita yang beribadah di dalamnya.

    Pembangunan masjid ini dilakukan pada abad ke-7 M di atas reruntuhan bangunan yang dianggap tempat tinggal Aisyah r.a. (istri Rasulullah) namun tanggal pembangunannya tidak diketahui. Sepanjang sejarahnya, Masjid An-Nisa telah dipulihkan dan direnovasi berkali-kali. Masjid ini memainkan peran penting dalam sejarah Islam karena menjadi tempat para wanita berkumpul untuk beribadah, belajar agama, dan berdiskusi tentang masalah sosial dan politik.

    Masjid Al-Aqsa terletak di Yerusalem, kota yang disengketakan antara Israel dan Palestina. Israel mengklaim Yerusalem Timur, termasuk kompleks Masjid Al-Aqsa, sebagai bagian dari wilayahnya. Sebaliknya, Yerusalem Timur dianggap sebagai ibu kota negara Palestina yang independen.

    Itulah ketujuh masjid yang terdapat dalam kompleks Masjid Al-Aqsa, salah satu masjid yang disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai masjid yang diberkahi. Mari berikan kontribusi kita dalam perjuangan pembebasan kompleks masjid Al-Aqsa khususnya wilayah Palestina atas penjajahan yang sedang terjadi saat ini. Kuatnya kontribusi kita melalui doa setiap sholat maupun bantuan nyata, insyaAllah menjadi kekuatan sendiri bagi mereka para pejuang kemerdekaan Palestina. Semoga suatu saat kita dapat mengunjungi Masjid Al-Aqsa dengan damai, selayaknya kita mengunjungi Masjid Al-Haram dan Masjid Nabawi. (sry/fau)

     

    spot_img
    spot_img

    Panduan Lengkap Fiqh Zakat Terdiri dari 8 Bab memberikan pemahaman kepadamu tentang pentingnya syariat Zakat, Jenis-Jenisnya, dan semua hal yang paling sering ditanyakan tentang zakat.

    spot_img