Salah satu cara yang digunakan oleh setan dalam menggoda manusia yang memiliki banyak uang adalah menganjurkan supaya berlaku kikir atau bakhil. Maka orang yang telah tergoda oleh setan, ia tidak mau mengeluarkan zakat sama sekali dengan mengandalkan kepada pengampunan Allah. Padahal rukun Islam mengajarkan agar umat muslim mengeluarkan zakat bila telah terpenuhi syaratnya.
Kecurangan yang diajarkan setan adalah mengeluarkan zakat hanya separuhnya saja atau sebagiannya saja. Yang separuhnya atau sebagiannya lagi ditahan oleh sifat bakhilnya. Lalu ia beranggapan bahwa yang telah dikeluarkannya itu bisa menghapuskan dosa uang zakat yang ditahannya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala perilaku manusia.
Sebagiannya lagi ada yang dibisiki oleh setan supaya menjalankan tipuan dalam zakat agar kewajiban zakat itu gugur dari padanya. Yaitu dengan cara uang yang terkena zakat dihibahkan atau diberikan kepada orang lain, biasanya kepadanya kepada isterinya sebelum datang nisabnya atau jangka waktunya. Kemudian setelah lewat nisabnya, uang itu dikembalikan lagi kepadanya.
Selain itu, godaan setan kepada manusia berduit ada yang dibisiki supaya menjalankan tipuan dengan barang. Yaitu ia berikan baju atau pakaian kepada seorang fakir miskin sebagai pembayaran zakat. Misalnya baju dan pakaian tersebut ditetapkan harganya sebesar seratus ribu rupiah, padahal harga pakaian tersebut sebenarnya hanya dua puluh ribu rupiah. Dan si jahil yang memberikan baju itu menganggap dirinya sudah mengeluarkan zakat, dan sudah lepas dari kewajiban zakat.
Semakin banyak cara setan menggoda manusia berduit dalam hal mengeluarkan zakat. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan zakat dengan barang-barang yang buruk, sebagai pengganti yang baik. Padahal seharusnya dia bisa membeli barang dengan kualitas yang lebih baik. Ada pula yang mengeluarkan zakat kepada karyawannya yang telah bekerja bertahun-tahun. Sebetulnya yang diberikannya itu adalah upah buruhnya, bukan zakat.
Sesungguhnya Allah Maha Kaya dan tidak meminta harta manusia untuk memperkaya diri. Bila kita bersedia merenungkannya, sesungguhnya hikmah zakat akan kembali kepada manusia tersebuts. Semoga tulisan ini bisa memberi manfaat dalam menambah wawasan agama Islam untuk Anda. (Kanet/Zakat.or.id)