More

    Berkahi Penghasilan yang kita dapat dengan Zakat Penghasilan di Dompet Dhuafa

    Hutang atau Zakat Dulu?

    Hutang dan zakat memiliki kedudukan yang sama yakni keduanya wajib ditunaikan. Bagi Muslim yang memiliki harta yang telah mencapai nishab dan haul maka ia wajib mengeluarkan zakatnya, pun demikian bagi seseorang yang memiliki hutang maka ia wajib membayarnya. Kita bisa melihat banyaknya dalil terkait wajibnya zakat dan membayar hutang.

    1. Pengertian Zakat

    Zakat secara bahasa memiliki arti tumbuh, berkembang, subur atau bertambah. Secara hukumnya, zakat merupakan ibadah yang wajib ditunaikan baik itu zakat jiwa (fitrah) maupun zakat harta (mal).

    Baca Juga: Pengertian, Syarat, dan Hukum Zakat

    2. Pengertian Hutang

    Hutang merupakan sebuah kegiatan yang kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan kita dengan cara meminjam uang dari seseorang atau badan. Walaupun hutang ini bersifat duniawi, namun kewajiban membayar hutang adalah wajib karena seberapa pun banyaknya hutang kita akan dihisab ketika di akhirat nanti.

    3. Hutang dan Zakat, Yang Mana Yang Lebih Dulu?

    memberi nafkah

    Namun yang jadi pertanyaan berikutnya yakni ketika ada hutang, lantas bagaimana kewajiban zakatnya?

    Terjadi perbedaan pendapat mengingat tak ada teks Quran maupun sunnah yang secara eksplisit menjelaskan hal tersebut. Utsman –radhiyallahu ‘anhu- bahwa beliau berkata pada bulan Ramadhan

    “Bulan ini adalah bulan berzakat kalian, barang siapa mempunyai tanggungan hutang maka segera melunasinya.”

    Hal ini menunjukkan jika hutangnya sudah jatuh tempo, dan ia ingin segera melunasinya, maka wajib didahulukan hutangnya dari pada zakat, sedangkan hutang yang masih jauh jatuh temponya, maka tidak menjadi penghalang untuk membayarkan zakat dari harta yang ada sekarang.

    Disebutkan dalam Fatwa Lajnah Daimah 9/189:

    “Pendapat yang benar dari para ulama bahwa hutang tidak menjadi penghalang dari membayar zakat, karena dahulu Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah mengutus para amilnya untuk mengumpulkan zakat dan tidak berkata apakah para muzaki nya masih mempunyai hutang apa tidak”

    Jadi, jika dibandingkan antara hutang atau zakat, maka hutang lebih harus didahulukan dari pada zakat. Hutang yang menjadi pengurang adalah utang yang harus dibayar bersamaan pada waktu zakat. Jika seseorang menghadapi dua kewajiban pada waktu yang bersamaan (membayar utang dan zakat), maka terlebih dahulu ia membayar utangnya lalu mengeluarkan zakatnya.

    Baca Juga: Pengertian dan Tata Cara Menghitung Zakat Penghasilan

    Kalau utang itu termasuk utang jangka panjang, maka utang tidak mengurangi kewajiban zakat. Yang menjadi pengurang hanyalah utang yang harus dibayar bersamaan dengan zakat.

    Itulah beberapa penjelasan tentang perbandingan hutang atau zakat. Semoga dapat bermanfaat dan digunakan sesuai tempatnya. (SFS)

    Wallahu’alam