Pernahkah kita sekilas berfikir bagaimana caranya menjadi seorang Hafidz atau penghafal Al Quran, lalu strategi apa yang diterapkan dalam proses membaca dan menghafalnya? Mengingat rangkaian ayat suci Al-Qur’an merupakan aset kekayaan yang sangat luar biasa dan mahal, terlebih jika kita dapat membaca dan menghafalnya serta mentadabburi dalam kehidupan sehari-hari.
Dari sahabat Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu (RA), Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Al-Bukhari)
Dapat menjadi seorang penghafal Quran merupakan impian setiap umat Islam, karena menghafal Quran merupakan amalan yang paling baik dan banyak keutamaannya. Namun, tidak mudah menjadi seorang penghafal Quran, apalagi jika mengingat usia sudah tidak lagi muda, tentu hal ini akan mempengaruhi kekuatan ingatan hafalan.
Tetapi, masalah tersebut bukan berarti penghalang dalam meraih mimpi menjadi seorang Hafidz atau penghafal Quran. Ada banyak cara mudah menghafal Al Quran yang bisa dilakukan. Inilah beberapa cara mudah menghafal Al Quran secara efektif untuk mempermudah kita dalam proses menghafal, berikut penjelasan singkatnya:
Daftar Isi
Meluruskan Niat dengan Ikhlas karena Allah
Untuk siapa lagi bacaan dan hafalan Al Quran kita selain kepada Allah. Jika kita niatkan semuanya untuk Allah, segala rasa lelah, malas dan sulit Insya Allah tidak akan menyurutkan semangat dan niat. Niatkan semuanya hanya semata-mata mengharapkan ridha dan pahala dari Allah, jangan sampai niat ini menjerumuskan untuk kepentingan duniawi seperti riya (pamer), ujub (bangga pada diri sendiri), atau menghafal karena ingin dipanggil ‘al-hafidz.
Ketahuilah bahwa Allah tidak mau diduakan dalam ibadah, termasuk dalam menghafal Quran, Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dan (menjalankan) agama dengan lurus.” (QS. Al Bayyinah: 5).
Selain meluruskan niat karena Allah, syarat lain dalam menghafal Qurana adalah menjauhi perbuatan maksiat karena akan menganggu dan melemahkan dalam menghafal.
Menggunakan Metode yang Sesuai dengan Kemampuan
Menghafal sekaligus 30 juz itu berat, oleh karena itu perlu pembagian metode penghafalan yang sesuai dengan kemampuan kita. Ada 2 jenis pembagian metodenya yaitu:
Pertama, membaca dan menghafal Al-Quran dengan cara ayat per ayat. Praktiknya kita membaca satu ayat yang akan kita hafal tiga sampai sepuluh kali secara tartil. Kalau sudah lancar, kita menghafal ayat tersebut. Setelah hafal ayat pertama kita pindah ke ayat berikutnya dengan cara yang sama, begitu seterusnya sampai satu halaman. Namun, sebelum pindah ke halaman berikutnya, kita sebaiknya mengulangi halaman-halaman sebelumnya agar lebih kuat hafalannya.
Kedua, membaca dan menghafal Al-Qur’an dengan cara halaman per halaman. Kita membaca satu halaman yang akan kita hafal sebanyak tiga sampai sepuluh kali secara tartil. Kalau sudah lancar, kita menghafal halaman tersebut. Setelah hafal satu halaman, kita pindah ke halaman berikutnya. Metode ini lebih direkomendasikan menggunakan mushaf standar madinah.
Mempunyai Target Penghafalan
Semangat akan membaca dan menghafal terkadang naik turun, inilah pentingnya memasang target hafalan agar tidak mudah patah semangat. Karena terkadang berbagai rasa malas datang dari godaan syaitan untuk menghentikan kita dalam beribadah.
Sehingga ketika mempunyai target atau timeline hafalan dan menganggap menghafal Quran itu tidak mudah dan instan atau singkat, akan mendorong kita senantiasa semangat dan pantang menyerah dalam menghafal.
Murojaah (Baca Berulang-ulang)
Semakin sering mengulang-ulang ayat Al-Qur’an akan semakin cepat pula hafalnya, karena mereka sungguh-sungguh dan terus menerus tanpa bermalas – malasan. Meskipun sudah hafal, akan sangat mudah pudar jika tidak diasah dengan mengulangnya lagi.
Mengulang-ulang bacaan ayat yang akan dihafalkan disarankan sebanyak 20 sampai 60 sekali-kali dengan keadaan mata terpejam. Selama proses mengulang bacaan ayat tersebut, disarankan untuk tidak menutup Al-Quran. Sehingga dalam proses mengulang bacaan ayat itu Al-Quran dalam kondisi Al-Quran sedang terbuka jangan sampai dalam keadaan tertutup. Karena pada saat mata terpejam tersebut otak akan merekam bacaan ayat tersebut.
Murojaah ini juga bisa dilakukan sebagai surat pendek ketika setiap melaksanakan sholat fadhu atau sunnah. Karena dengan cara ini hafalan kita akan semakin mudah melekat dan kuat, sehingga kita bisa melanjutkan pada hafalan ayat selanjutnya.
Menggunakan Satu Mushaf yang Sama
Menghafal itu merekam memori ke dalam otak, terkadang setiap mushaf memiliki tampilan yang berbeda. Sehingga sangat tidak disarankan bergonta-ganti mushaf dalam menghafal, karena sangat akan mempengaruhi kecepatan hafalan, maupun kekuatan hafalan.
Sehingga alangkah baiknya konsisten menggunakan mushaf yang sama dari mulai pertama kali membaca sampai dengan benar-benar hafal setiap ayat, atau bahkan mushaf tersebut sampai lusuh atau lecek.
Banyak berdoa
Memohon kepada Allah agar selalu dijaga hafalannya adalah sebuah kewajiban, dengan banyaknya kelalaian sebagai makhluk ciptaan-Nya. Menjadikan hafalan ke dalam dzikir sehari-hari dapat menjadi ikhtiar terbaik agar tidak mudah lupa dan pudar.
Memperbanyak doa ini agar dimudahkan menjadi penghafal Qur’an: Allahummaj’alna Ahlil-Qur’an, Allahumma Yassir wa laa Tu’assir. (Ya Allah, jadikan saya ahli Al-Qur’an. Mohon permudahlah jangan dipersulit).
Inilah beberapa tips dalam membaca dan menghafal Quran agar lebih mudah dan cepat, tidak ada kata terlambat dalam mempraktikannya. Yang terlambat adalah seseorang yang tidak pernah mau mencoba hingga ajal datang menjemput kemudian baru menyadarinya.
Sahabat, yuk kita disiplinkan diri kita, mengajak juga anak-anak kita, orang tua, dan saudara-saudara kita untuk membaca dan menghafal Quran. Berapapun ayat yang kita hafal tidak akan menjadi masalah. Insya Allah jika niat karena Allah SWT ibadah ini akan tetap diterima dan mendapatkan keberkahan. Wallahu a’lam.
*Diolah dari beberapa sumber, Dream.co.id, Rumaysho.com