More

    Berkahi Penghasilan yang kita dapat dengan Zakat Penghasilan di Dompet Dhuafa

    Hikmah Kurban Sebagai Bentuk Kontribusi Pencegahan Stunting di Indonesia

    Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang kini tengah menjadi perhatian serius di Indonesia. Stunting sendiri merupakan kondisi di mana seorang anak mengalami kekurangan gizi kronis. Hal ini tentu dapat berdampak pada perkembangan fisik dan mental sang anak di kemudian hari.

    Untuk mengatasi masalah ini, tentu diperlukan upaya komprehensif dari masyarakat yang harus dilakukan secara bersama-sama. Salah satunya adalah dengan turut membantu pemenuhan gizi ibu dan anak. Hal ini dapat dicapai melalui distribusi daging kurban pada masyarakat yang kurang mampu. 

    Dari hikmah kurban ini, kita dapat menjalankan ibadah sekaligus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya dalam hal pencegahan stunting. Selain itu, kita juga dapat menjadi pribadi yang lebih peduli dan peka terhadap kebutuhan dan kepentingan orang lain.

    Mengenal Pengertian Stunting

    Seorang anak sedang mengukur tingginya menggunakan papan tinggi badan

    Sebelum memahami lebih lanjut mengenai hikmah kurban, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu arti stunting secara singkat.

    Berdasarkan penjelasan terbaru dari WHO di tahun 2020, stunting dapat diartikan sebagai kondisi tubuh anak yang dikategorikan pendek atau sangat pendek. Kategori ini mengacu pada tinggi atau panjang badan anak yang tidak mencapai -2 standar deviasi (SD) berdasarkan kurva pertumbuhan WHO pada usia tertentu.

    Kondisi ini pun dapat terjadi akibat beberapa faktor. Diantara beberapa faktor stunting, kurangnya asupan gizi sang Ibu selama hamil dan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang pada 1000 hari pertama kehidupan seorang anak.

    Ada pun, salah satu kebutuhan nutrisi yang paling berpengaruh terhadap risiko stunting adalah asupan protein hewani. Kekurangan asupan protein dapat menghambat pertumbuhan fisik, perkembangan sel otak, serta daya tahan tubuh. Risiko-risiko tersebut apabila dibiarkan dan tidak ditangani dengan benar dalam waktu lama, dapat mengakibatkan stunting pada anak.

    Di sisi lain, stunting tidak hanya berbahaya bagi tumbuh kembang sang anak. Namun, stunting juga dapat menimbulkan risiko ketidakstabilan bagi negara di masa yang akan datang. Hal ini karena, tingginya angka stunting dapat mengakibatkan berkurangnya potensi sumber daya manusia untuk menggerakkan roda ekonomi nasional.

    Namun satu hal yang perlu diperhatikan, bahwa tidak semua anak pendek tergolong stunting. Sehingga stunting memerlukan diagnosa dan pemeriksaan lebih lanjut dari dokter anak.

    Baca Juga : Tebar Hewan Kurban Jadi Ikhtiar Dompet Dhuafa Bantu Penuhi Asupan Gizi di Daerah

    Kebutuhan Protein di Indonesia

    Daging Sapi sebagai sumber protein hewani

    Dikarenakan tingginya risiko dan masalah yang dapat ditimbulkan dari stunting di kemudian hari, maka penting bagi kita untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di Indonesia. Salah satu upaya pencegahan stunting yang dapat kita lakukan bersama adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi, terutama protein, dari masyarakat Indonesia. 

    Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, kebutuhan protein rata-rata balita Indonesia adalah 20 gram per hari. Sedangkan, kebutuhan protein rata-rata Ibu di usia produktif berkisar di angka 60 gram per hari. Angka ini cukup sulit untuk dicapai di beberapa daerah karena faktor geografis yang menyulitkan proses distribusi sumber protein. 

    Oleh karena itu, salah satu cara mencegah stunting yang efektif adalah dengan memperbaiki sistem distribusi sumber protein. Sehingga, penyerapan protein di beberapa daerah dengan tingkat konsumsi protein rendah dapat meningkat.

    Makna di Balik Ibadah Kurban

    Sapi adalah salah satu hewan yang dapat dijadikan hewan kurban

    Makna simbolik dari kurban adalah untuk mengendalikan sifat-sifat serakah yang ada dalam diri manusia. Kurban merupakan bagian dari nilai budaya untuk mencegah kecenderungan konsumtif dan gaya hidup yang berlebihan.

    Sedangkan dalam perspektif budaya Islam, kurban menekankan kepada pentingnya memenuhi kebutuhan primer dan berbagi dengan sesama, dan menjauhi hidup yang bermewah-mewahan. Kurban juga dapat diartikan sebagai bentuk ketakwaan dan keikhlasan kita dalam menjalankan perintah dari Allah SWT.

    Namun, makna di balik ibadah kurban sejatinya tidak hanya sampai di situ. Ibadah kurban juga dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan konsumsi protein hewani di masyarakat.

    Tentu hal ini merupakan salah satu hikmah kurban yang perlu kita pahami bersama. Karena, ibadah kurban tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keimanan rohani, namun kurban juga dapat memberikan dampak kesehatan yang positif di tengah masyarakat.

    Baca Juga : 9 Makna Ibadah Haji dan Kurban Sebagai Syiar Islam

    Pembagian daging hewan kurban yang telah disembelih secara halal sejatinya dapat dianggap sebagai sebuah ibadah yang sangat penting dan memiliki potensi besar. Melalui kegiatan pembagian daging kurban tersebut, masyarakat yang kurang beruntung dan berpenghasilan rendah akan dapat merasakan manfaat nutrisi yang optimal dengan mengonsumsi daging hewan kurban.

    Berdasarkan hal ini kita dapat melihat, bahwa kurban dapat memberikan manfaat untuk menanggulangi permasalahan stunting, dengan meningkatkan gizi, kualitas konsumsi, serta peningkatan kesehatan di masyarakat. Oleh karena itu, daging kurban tidak boleh diperjualbelikan dengan alasan apapun dan harus didistribusikan secara benar dan merata.

    Melalui pelaksanaan kurban, masyarakat dan pemerintah juga mendapatkan inspirasi untuk memahami pentingnya pendataan penduduk, statistik sosial, serta pendistribusian yang tepat sasaran. Oleh karena itu, pengolahan daging kurban dalam kemasan kaleng adalah salah satu inovasi umat Islam untuk memperluas manfaat kurban bagi masyarakat Indonesia.

    Kandungan Protein pada Hewan Kurban

    Nutrisi Protein dari Daging Hewan Kurban

    Lebih dari 1500 tahun yang lalu, Islam sudah mengakui kebutuhan dasar manusia akan karbohidrat, lemak, dan protein sebagai nutrisi penting bagi kesehatan. Hal ini, dapat kita lihat melalui beberapa ibadah yang tidak hanya memiliki tujuan rohani, namun juga untuk memberikan kebermanfaatan bagi tubuh manusia.

    Salah satu contohnya adalah kebutuhan akan karbohidrat yang dipenuhi melalui kewajiban ibadah zakat fitrah. Sedangkan kebutuhan akan lemak dan protein dapat terpenuhi dengan kewajiban kita untuk berkurban.

    Hal ini karena protein pada hewan kurban dapat menjadi sumber nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Seorang fakir miskin yang tidak dapat mengkonsumsi daging secara teratur, tentu saja kesehatan dan pertumbuhannya menjadi tidak optimal. 

    Bahkan hal ini dapat berdampak pada penyerapan vitamin yang tidak maksimal, karena kurangnya lemak dalam tubuh. Oleh karena itu, berkurban tentu memiliki manfaat yang sangat signifikan dalam membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama yang bersumber dari protein sapi dan kambing.

    Baca JugaManfaat Daging Kambing dan Sapi dari Hasil Berkurban 

    Distribusi Hewan Kurban Pelosok Negeri

    Distribusi Hewan Kurban Dompet Dhuafa hingga Pelosok Negeri
    Pendistribusian Hewan Kurban Dompet Dhuafa di Papua Barat

    Ibadah kurban tidak hanya berfokus pada proses penyembelihan hewannya saja. Namun semestinya, juga harus difokuskan pada proses pendistribusian dan pembagian hewan kurban kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkannya.

    Bahkan, pemerintah sendiri sudah mengatur masalah kurban dan pendistribusiannya melalui berbagai peraturan pemerintah dan perundang-undangan. Salah satu peraturan dari pemerintah yang dapat kita jadikan pedoman adalah Surat Edaran Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2022 yang mengatur pelaksanaan kurban dengan sehat dan aman.

    Tidak hanya sampai di situ, Kementerian Pertanian juga mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pertanian Nomor 03/SE/PK.300/M/5/2022, untuk mengatur secara khusus pelaksanaan kurban dalam situasi wabah penyakit mulut dan kuku yang banyak ditemukan pada hewan ternak di tahun lalu.

    Oleh karena itu kita sebagai masyarakat dan umat Islam yang taat akan perintah Allah SWT, sudah seharusnya mendukung bahkan ikut andil dalam pelaksanaan distribusi hewan kurban. Dimana selain pendistribusian hasil kurban dalam kemasan, salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan melakukan penyembelihan kurban di daerah yang membutuhkan.

    Hal ini dapat kita lakukan karena saat ini, sudah banyak lembaga kurban yang menyediakan fasilitas tersebut. Program ini tentu merupakan kemudahan yang hadir akibat perkembangan teknologi. Sehingga, sudah semestinya kita berkontribusi untuk mensukseskan program tersebut agar pendistribusian hasil kurban dapat lebih mudah dan tepat sasaran.

    Hikmah Kurban untuk Kesehatan dan Sosial Masyarakat

    Kontribusi Kurban untuk Sosial Masyarakat, Terlebih untuk Perkembangan Nutrisi Generasi Masa Depan

    Jika dianalisis lebih mendalam, sangat banyak hikmah berkurban yang dapat memberikan manfaat bagi kemajuan umat dan bahkan masyarakat secara luas. Berkurban tidak hanya memiliki makna keagamaan, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan dan sosial bagi masyarakat yang melaksanakannya.

    Salah satunya, daging kurban yang diolah dan dikonsumsi dengan baik dapat memberikan asupan nutrisi yang seimbang untuk tubuh, seperti protein dan zat besi. Selain itu, berkurban juga dapat mempererat tali silaturahmi antara sesama dan memperkuat rasa persaudaraan di antara umat Muslim, serta menunjukkan kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan.

    Tidak hanya itu, permintaan hewan kurban yang tinggi setiap tahun dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengembangkan industri peternakan halal dan mencapai swasembada ternak yang dimiliki oleh masyarakat.

    Hal ini tentu menjadi salah satu penggerak ekonomi yang dapat meningkatkan angka produksi (GDP) nasional. Jika umat Islam mampu menjadikan momen ini sebagai suatu kebiasaan yang dilakukan secara rutin, maka kita perlu mempercayai bahwa masalah stunting dan ekonomi di Indonesia akan dapat diatasi.

    Baca Juga : Kurban via Dompet Dhuafa Sembari Dukung Berdayakan Peternak Lokal

    Kontribusi Kita dengan Berkurban

    Itu dia pembahasan mengenai hikmah berkurban sebagai kontribusi pencegahan stunting. Dengan distribusi kurban yang tepat, maka dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan. Bahkan, berkurban dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi dan sosial masyarakat indonesia. 

    Dompet Dhuafa merupakan salah satu lembaga yang telah terpercaya sejak 1994 mengemban amanah dalam program Tebar Hewan Kurban, mendistribusikan hewan kurban di seluruh pelosok negeri bahkan hingga mancanegara. Program ini bertujuan agar masyarakat yang membutuhkan dapat merasakan lezatnya daging kurban di hari raya Iduladha, sekaligus secara tidak langsung telah berkontribusi dalam pemenuhan gizi bagi masyarakat. Pada tahun 2023, Program Tebar Hewan Kurban telah mendistribusikan 27.419 hewan kurban setara domba/kambing dengan 1.777.080 jumlah penerima manfaat di seluruh penjuru dunia.

    Peta Distribusi Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa 2023

    Mari, ikut berpartisipasi dalam program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa. Dengan berkurban melalui THK, ibadah kurban kita bisa lebih bermakna, menjangkau wilayah-wilayah yang lebih membutuhkan seperti wilayah tertinggal dan daerah pedalaman Indonesia. 

    Dengan begitu, kita bisa berkontribusi secara langsung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan berbagi kebahagiaan pada momen kurban yang istimewa. Mari bergabung dengan Dompet Dhuafa untuk berkurban lebih berkah dan bermanfaat bagi sesama! (Adn/Fau)