Keajaiban Kurban, Buktikan Janji Allah Sudah Pasti

6669

Tidak lama lagi, umat Islam akan menjalankan rangkaian ibadah Hari Raya Idul Adha. Hari raya ini, sering disebut Hari Raya Kurban.  Muslimin muslimat diajarkan oleh Allah Swt untuk mengambil hikmah dari ujian iman yang maha berat kepada Nabi Ibrahim A.s. Di hari ini, umat Islam juga berbahagia, merayakan momen bertabur keberkahan. Pekurban, penerima kurban, semua berbahagia. Dan juga tersimpan banyak keajaiban kurban didalamnya.

Namun, memang tidak semua umat Islam bisa menjalankan ibadah kurban. Ibadah ini membutuhkan kesiapan dana atau materi yang tidak sedikit. Tidak semua kondisi umat, siap untuk menjalankan ibadah ini. Ada yang penghasilannya tidak mencukupi, ada yang memiliki banyak tanggungan sehingga tidak bisa menyisihkan untuk berkurban, ada juga yang belum tersentuh hatinya untuk berkurban.

Allah pun tidak memberatkan hamba-Nya yang belum bisa berkurban. Namun, balasan pahala tinggi juga menanti bagi siapa saja yang berkurban. Mereka yang berkurban, sejatinya telah melewati ujian keimanan dan membuktikan ketaqwaan di sisi Allah Swt.

Tak heran, pertolongan Allah, seringkali dirasakan langsung oleh orang-orang yang teguh berkurban. Kisah-kisah nyata para pekurban patut menjadi inspirasi bagi siapa saja. Bahkan, bagi sebagian orang, kisah-kisah ini terasa seperti keajaiban.

Dilansir dari koran Republika, seorang kiayi bernama Kiayi Haji Abu Arif asal Cileungsi, Bogor, menjelang pelaksanaan kurban untuk pertama kalinya, ditimpa ujian ketiadaan uang.

Sang kiyai sempat merasa bingung, tapi beliau meyakinkan diri. Memohon kepada Allah Ta’ala dan menggenapkan ikhtiar. Qadarullah, ada rezeki bagi sang kiyai hingga beliau benar-benar melakukan ibadah kurban untuk pertama kalinya kala itu. Setelah itu, aku sang kiyai, ada begitu banyak kemudahan, kelancaran, dan keberkahan terkait rezeki secara khusus dan kehidupan secara umum yang dirasakan oleh sang kiyai.

Kisah keajaiban kurban menggetarkan hati yang lain, muncul dari seorang wanita tua yang Allah mudahkan jalan baginya untuk berkurban.

Baca Juga: Hukum Kurban Online, Bolehkah?

Masih ingat dengan kisah keajaiban kurban Nek Yati (60 th)?

Ia adalah seorang wanita perkasa, yang masih berjuang mencari nafkah di usia senjanya. Nek Yati tinggal di Tebet, Jakarta Selatan, di sebuah rumah yang disebut gubuk sederhana. Tiap hari Nek Yati mengais sampah untuk ditukar menjadi rezeki yang halal.

Meski pendapatannya hanya Rp25 ribu per hari, Nek Yati punya tekad kuat untuk bisa berkurban di Hari Raya Idul Adha. “Saya nabung tiga tahun untuk beli dua ekor kambing. Yang besar itu saya beli Rp 2 juta, yang kecil Rp 1 juta,” ujarnya.

Wanita asal Madura ini harus mengatur keuangan sehemat mungkin agar bisa menabung untuk berkurban. Sehari, dari uang sebesar 25ribu yang ia hasilkan, Nek Yati membaginya dengan jeli. Tak masalah baginya mengesampingkan kebutuhan yang lain.

Ia mengaku sudah seumur hidup ingin berkurban. Keinginan itu muncul, karena tiap tahun ia hanya bisa mengantri pembagian daging kurban di masjid-masjid. Muncul lah rasa malu di hatinya, belum pernah berkurban sekali pun seumur hidup.

“Saya ingin sekali saja, seumur hidup memberikan daging kurban. Ada kepuasaan, rasanya tebal sekali di dada. Harapan saya semoga ini bukan yang terakhir,” jelasnya.

Kisah Nek Yati membuat heboh negeri ini. Jika sebelumnya umat Islam dibuat kagum dengan kisah penjual bubur yang berhasil melakukan ibadah haji dengan menabung recehan. Kisah Nek Yati ini menjadi pelecut semangat bagi umat Islam. Menorehkan rasa malu bagi mereka yang lebih mampu darinya, namun tak menjalankan ibadah kurban.

Berkurbanlah, sesungguhnya yang dikurbankan bukanlah hewan ternak itu. Akan tetapi?

Sesungguhnya, saat kita melakukan ibadah kurban. Hal utama yang dikurbankan bukanlah hewan ternak itu. Bukanlah kambing, sapi, kerbau atau unta. Akan tetapi, sesungguhnya kita sedang mengorbankan hawa nafsu yang bersemayam di dalam diri kita.

Terbayang, perjuangan mereka yang berkurban di saat kesempitan melanda. Di saat mereka merasa tak berdaya, merasa banyak kekurangan, merasa tak mampu, namun masih memiliki niat, ada Allah yang senantiasa membantu.

Kurban adalah ibadah hati. Ibadah yang menunjukkan kualitas iman dan taqwa kita. Di masa sekarang ini, jangan takut berkurban, karena kondisi. Janji Allah sudah pasti. Orang-orang yang melaksanakan kurban dengan keikhlasan sepenuh jiwa akan dikaruniai berbagai kemudahan dan kelancaran serta keberkahan dalam hidupnya.

 

Previous articleSemangat Hijrah, Ayo Jadi Lebih Baik
Next articleTanya Jawab Kurban: Bolehkah Daging Kurban untuk Non-Muslim?