More

    Berkahi Penghasilan yang kita dapat dengan Zakat Penghasilan di Dompet Dhuafa

    Komitmen Membentang Kebaikan untuk Perlindungan Kemanusiaan, Dompet Dhuafa Perkuat Sinergi dengan UNHCR

    JAKARTA — Pada 2017, menurut data UNHCR Indonesia terdapat sekitar 14.000 pengungsi lintas negara di Indonesia. Konflik dunia membuat mereka terpaksa mencari tempat atau negara yang dirasa lebih aman bagi mereka. Hal ini membuat kehidupan para pengungsi bergantung pada bantuan dari keluarga asalnya atau bantuan dari lembaga-lembaga kemanusiaan. Karena akses berpindah tempat, bekerja, atau pendidikan yang terbatas.

    Selama 25 tahun Dompet Dhuafa terus membentang kebaikan dalam hal kemanusiaan. Salah satunya untuk menangani bantuan dan perlindungan para pengungsi di Indonesia. Bersinergi dengan UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees), komitmen ini dibuktikan oleh kedua belah pihak yang secara resmi melakukan simbolis penandatanganan surat kesepahaman sinergi tersebut, diwakili oleh Sabeth Abilawa selaku Direktur Program Dompet Dhuafa, dan Thomas Vargas selaku Representatif UNHCR Indonesia, pada Rabu (7/3), di Tebet, Jakarta Selatan.

    Thomas Vargas mengaku, nilai utamanya adalah untuk mereka yang sedang mengungsi, khususnya anak-anak, harus tetap mendapatkan kesempatan pendidikan agar mampu mengembangkan wawasan dan keterampilannya kelak. Hal ini juga bermanfaat untuk pengungsi remaja hingga dewasa.

    “Kami sangat bangga bekerja sama dengan Dompet Dhuafa. Karena kami telah banyak melihat komitmen pemberdayaan dan kebaikan jangka panjang secara luas yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa. Salah satunya kami kira adalah program Institut Kemandirian dan RS. Rumah Sehat Terpadu,” ujar Thomas.

    Sebelumnya Dompet Dhuafa telah menjalankan program-program terkait untuk menangani bantuan para pengungsi di Indonesia. Sabeth Abilawa mengungkapkan, hal tersebut adalah pembuka gerbang kebaikan dan konsistensi sinergi dari Dompet Dhuafa. “Ini akan menciptakan kemungkinan-kemungkinan manfaat baru bagi banyak pihak dalam jangka panjang. Tidak hanya pendidikan untuk anak-anak pengungsi. Tetapi keterampilan yang memiliki benefit hingga tingkat dewasa,” ungkap Sabeth.

    Di sela rangkaian kegiatan tersebut, Tim Dompet Dhuafa dan UNHCR Indonesia berkesempatan untuk mengunjungi langsung dan mengikuti kegiatan belajar-mengajar bersama anak-anak pengungsi. Di antaranya terdapat Abdul (12) dari Somalia, Mustazam (12) dari Afghanistan, Sabrina (10) dari Rohingya, dan Ikram (8) dari Ethiopia. Teman-teman pengungsi mengaku senang dengan kesempatan belajar tersebut, ditambah suasana yang lebih ceria bertabur games kecil di sela aktivitas pelajaran. “Saya senang pelajaran Sains. Di sini saya mendapat banyak teman dan kami juga sudah lancar Bahasa Indonesia,” pungkas Abdul. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)