More

    Berkahi Penghasilan yang kita dapat dengan Zakat Penghasilan di Dompet Dhuafa

    Cara Higienis Memilih Hewan Kurban Idul Adha dan Menyembelih Saat Pandemi

    Dompet Dhuafa x Renesia Cara Memilih Hewan Kurban dan menyembelih saat pandemi

    Esensi kurban bukan hanya tentang jual beli hewan untuk menunaikan ibadah, melainkan juga melibatkan peternak dan kualitas hewan. Dalam Islam, memilih dan menyembelih hewan kurban Idul Adha tidak bisa sembarangan. Ada jenis, cara memilih, serta cara menyembelih hewan yang baik dan benar sesuai syariat.

    Mahasiswa dan Mahasiswi Jurusan Peternakan wajib tahu hal penting ini agar ilmunya bermanfaat untuk lingkungan. Let’s crave for the knowledges!

    Jenis Hewan Kurban 

    Syarat Usia Binatang Sembelihan

    Sejatinya, bersedekah harus dengan kualitas barang yang bagus agar dapat digunakan secara berkelanjutan. Mengutip dari Renesia, kurban di masa pandemi hendaknya melibatkan dokter hewan agar kualitas dagingnya bagus dan sehat.

    Lalu, hewan-hewan yang boleh dijadikan kurban Idul Adha bukan ternak biasa, melainkan unta, sapi, kerbau, kambing atau domba. Hal ini berdasarkan pengalaman Rasulullah ketika berkurban di zaman nabi bahwa hewan yang dikurbankan tidak boleh berasal dari jalanan lepas.

    Selain jenis hewan, peternak juga harus mengetahui syarat sah binatang kurban supaya kualitas daging sehat, aman, dan higienis. Persyaratan yang tidak boleh diabaikan berdasarkan syariat Islam dilansir dari lembaga Dompet Dhuafa yaitu : 

    1. Hewan kurban adalah kelompok binatang ternak, yaitu unta, sapi, kerbau, kambing, dan domba. 
    2. Usia hewan sudah mencukupi, antara lain:
      1. Unta sekurang-kurangnya berusia 5 tahun dan telah atau sedang masuk ke tahun keenam.
      2. Sapi atau kerbau sekurang-kurangnya berusia 2 tahun dan sudah masuk tahun ketiga.
      3. Kambing sekurang-kurangnya berusia 2 tahun dan telah masuk tahun ketiga.
      4. Domba sekurang-kurangnya berusia 1 tahun dan telah berganti gigi (musinnah).
    3. Bebas dari kecacatan.
    4. Hewan kurban telah menjadi milik pekurban.

    Cara Memilih Hewan Kurban Terbaik di Masa Pandemi

    Cara memilih hewan kurban idul adha terbaik saat pandemi

    Pada masa pandemi covid-19, kita harus memilih yang terbaik dan teraman untuk diri sendiri dan orang sekitar. Sama seperti kurban, pilihlah hewan kurban Idul Adha yang sehat agar dagingnya bermanfaat baik untuk diri sendiri dan sekitarnya. Dalam Islam, memilih binatang kurban perlu memenuhi berbagai syarat dan Nabi tidak memperbolehkan sifat-sifat hewan pada hadist berikut: 

    وَعَنِ اَلْبَرَاءِ بنِ عَازِبٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَامَ فِينَا رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ: – “أَرْبَعٌ لَا تَجُوزُ فِي اَلضَّحَايَا: اَلْعَوْرَاءُ اَلْبَيِّنُ عَوَرُهَا, وَالْمَرِيضَةُ اَلْبَيِّنُ مَرَضُهَا, وَالْعَرْجَاءُ اَلْبَيِّنُ ظَلْعُهَا  وَالْكَسِيرَةُ اَلَّتِي لَا تُنْقِي” – رَوَاهُ اَلْخَمْسَة ُ . وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَابْنُ حِبَّان َ

    Artinya:

    “Dari Al Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdiri di tengah-tengah kami dan berkata, “Ada empat cacat yang tidak dibolehkan pada hewan kurban: (1) buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya, (2) sakit dan tampak jelas sakitnya, (3) pincang dan tampak jelas pincangnya, (4) sangat kurus sampai-sampai tidak punya sumsum tulang.”

    Hadist tersebut dikeluarkan oleh yang lima (empat penulis kitab sunan ditambah dengan Imam Ahmad). Dishahihkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban.

    Supaya makin tahu dan teliti, maka inilah ciri-ciri sifat cacat hewan yang tidak boleh dijadikan kurban sebagai pedoman dasar yang masih relevan hingga sekarang: 

    Cacat yang menyebabkan tidak sah untuk dijadikan hewan kurban yaitu:

    1. Buta,
    2. Sakit parah,
    3. Pincang,
    4. Sangat kurus atau lemah sampai terlihat tidak punya sumsum tulang

    Cacat yang menyebabkan makruh untuk dijadikan hewan kurban yaitu:

    1. Sebagian apalagi keseluruhan telinganya terpotong,
    2. Tanduknya pecah atau patah,
    3. Giginya patah atau pecah.

    18 Jenis Hewan yang Tidak Layak Menjadi Kurban 

    ciri hewan kurban sakit tidak layak jadi kurban

    Nah, para ulama juga sudah merinci secara jelas tentang cacat hewan kurban sebanyak 18 jenis. Adapun 18 jenis cacat hewan qurban Idul Adha yaitu sebagai berikut: 

    1. Al-Anya: buta total pada kedua mata,
    2. Al-‘Aura’ Al-Bayyin Uruha: buta sebelah total,
    3. Maqthu’ah al-Lisan Kuliha: putus lidah,
    4. Maqthu’ah Ba’dh al-Lisan: putus sebagian lidah,
    5. Al-Jad’a: terpotong pada hidung,
    6. Maqrhu’ah al-Udzunain aw Ihdahuma: putus telinga meskipun salah satu, termasuk juga cacat telinga bawaan,
    7. Maqrhu’ah Ba’dh al-Udzun: terpotong sebagian telinga,
    8. Al-Arja al-Bayyin ‘Urjuha: tidak mampu berjalan, seperti berjalan dari tempat awal menuju ke tempat penyembelihannya,
    9. Al-Jadzma’: tidak memiliki tangan (kaki depan) dan kaki belakang, keseluruhan atau sebagian, baik cacat kemudian maupun cacat bawaan,
    10. Al-Jadzza’: hewan kurban betina yang terputus ujung susunya atau kering karena tidak memproduksi air susu,
    11. Maqthu’ah al-Ilyah: hewan yang terputus ekornya kecuali bawaan semenjak lahir,
    12. Maqthuah al-Miqdar al-Katsir Min al-Ilyah: sebagian besar ekornya terputus,
    13. Maqthu’ah al-Dzanab: hewan yang tidak memiliki atau patah pada ujung bawah/paling belakang dari tulang punggungnya,
    14. Maqthu’ah al-Miqdar al-Katsir Min al-Dzanab: sebagian besar dari Dzanab-nya tidak ada,
    15. Al-Maridhah al-Bayyin Maradhuha: hewan yang tampak jelas sakitnya,
    16. Al-Ajfa Ghair al-Munqiyah: hewan yang sakit parah pada bagian dalam tulangnya, atau sumsum sehingga dapat ditandai dengan tidak mampu berjalan atau tanda-tanda kondisi lemah lainnya,
    17. Musharramah al-Athibba: hewan yang pernah diobati karena sakit lalu tidak lagi mampu memproduksi air susu,
    18. Al-Jallalah: hewan yang memakan kotoran akibat lama terkurung.

    Patuhi Protokol Kesehatan Saat Berkurban

    Makin tahu, kan? Kalau begitu patuhi supaya niat baik Anda saat berkurban benar-benar bermanfaat secara berkelanjutan. Masa pandemi covid yang tidak tahu kapan berakhir tentu menjadi kekhawatiran kita semua, termasuk Anda. Meskipun begitu, jangan hilangkan niat baik untuk berbagi berkah dengan kurban di tempat aman yang benar-benar memperhatikan protokol kesehatan, seperti kurban online

    Sudah memilih hewan kurban terbaik, sekarang perdalam tentang menyembelih binatang kurban sesuai syariat Islam. Tentunya tetap berpegang teguh pada prinsip protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan hindari kerumunan, dan vaksin pekurban serta penyembelih.

    Ingat, yang kurban bukan Anda sendiri, melainkan orang lain juga. Jadi, yuk sama-sama jaga diri supaya niat baik tidak jadi salah tingkah.  

    Cara Menyembelih Hewan Kurban Idul Adha Sesuai Syariat Islam 

    Secara rangkuman, cara menyembelih hewan kurban sesuai syariat dikatakan Nabi dalam hadits berikut: 

    “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan bersikap Ihsan kepada segala hal. Maka apabila kalian membunuh (yang halal dibunuh) bunuhlah dengan cara yang baik, dan apabila kalian menyembelih lakukanlah dengan cara yang baik, tajamkan pisau, dan tenangkan hewan sembelihan.”

    (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah)

    Nah, ini rincian kesunnahan dalam prosesi penyembelihan yang diambil dari riwayat-riwayat hadits lainnya serta keterangan para ulama :

    1. Pekurban atau penyembelih dalam keadaan suci.
    2. Tempat pemotongan hewan kurban bersih dari kotoran.
    3. Bersikap lembut terhadap hewan kurban, tidak berlaku kasar seperti menariknya dengan kasar, bahkan dipukul. Jangan bikin hewan stress, ya!
    4. Memberikan minum untuk hewan kurban sebelum disembelih. Semuanya adalah untuk menerapkan al-Ihsân yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terkait sembelihan.
    5. Menghadapkan hewan kurban yang disembelih ke arah kiblat dan membaca shalawat :

    Allahumma shalli ‘ala muhammad wa ‘ala ‘alihi wa shahbihi wa sallam. Bismillah wallahu akbar, Allahumma minka wa laka. 

    Doa Setelah Menyembelih

    Lalu, setelah menyembelih membaca doa: 

    Allahumma taqabbal minnii

    Artinya:

    “Ya Allah, terimalah kurbanku ini.” 

    Jika kurban mewakili orang lain, maka penyembelih membaca doa sambil menyebut nama pekurban: 

    Allahumma taqabbal min (fulan)

    Artinya:

    “Ya Allah, terimalah kurban ini dari (…….)”

    6. Sunnah lainnya adalah tidak memotong kuku maupun rambut bila telah masuk tanggal 1 Dzulhijjah hingga hewan kurbannya telah disembelih. 

    7. Menyembelih sendiri hewan kurban bagi yang mampu. Kalau tidak mampu, jangan memaksa diri, ya! 

    8. Mempertajam pisau yang digunakan untuk menyembelih.

    9. Mempercepat penyembelihan sehingga hewan kurban tidak lama merasakan sakit.

    10. Membaca takbir saat prosesi penyembelihan.

    11. Penyembelihan dilakukan di hadapan warga agar ada yang mendoakan dan menyaksikan syiar kurban. Ingat, ini tidak wajib. Penting sekali buat kita jaga jarak dan tidak membuat kerumunan di masa pandemi ini. 

    12. Sunnah bagi pekurban mengambil bagian hewan yang dikurbankannya meskipun sedikit selama kurban tersebut bukan karena nazar (janji jika keinginan tercapai). 

    Itulah persiapan penting saat memilih dan menyembelih hewan kurban di masa pandemi ini. Pilihlah hewan terbaik dan bugar melalui kurban online di lembaga terpercaya seperti Dompet Dhuafa. Kurban nyaman dari rumah, laporannya pun dapat Anda ikuti dari jauh secara transparan.

    Selain itu, kualitas hewan ternak binaan Dompet Dhuafa bukan main sehat dan higienisnya. Yuk, berani berkurban lagi dengan ketuk pranala ini, ya! (Zakat.or.id/Halimatussyadiyah)