Sejatinya tidak ada satupun manusia yang ingin terlibat dengan jeratan lintah darat atau rentenir (bank keliling). Begitupun Maruri (45), pedagang bajigur dan bapak satu orang anak yang pernah terlibat dengan lintah darat.
Awal keterlibatannya mengenal rentenir terjadi ketika saat membutuhkan dana untuk mengurus kematian orang tuanya di Solo, Jawa Tengah, kampung halamannya. Rasa putus asa menghinggap kala itu sehingga membuat pria yang tinggal di daerah Pondok Cabe, Tangerang Selatan ini memutuskan untuk terjerat rayuan rentenir.
“Saya merasa putus asa saat itu, hutang saya kian lama kian menumpuk akibat ‘bunga bank keliling’ yang membuat saya dan keluarga semakin tercekik,” ujarnya.
Semenjak terjerat hutang pada rentenir, usaha bajigur yang sudah lebih dari 3 tahun ia geluti menjadi tumpuannya untuk melunasi hutang ke. Istrinya yang hanya seorang buruh pabrik pun tak bisa banyak membantu. Maruri dan istri bertekad untuk harus segera melunasi hutang tersebut karena mereka merasa keterlibatannya dengan bank keliling sangat mencekik keadaan ekonomi keluarganya.
“Istri saya pun berusaha membantu saya dengan bekerja menjadi buruh pabrik, tapi tetap saja penghasilannya menjadi buruh pabrik tidak mencukupi untuk membayar hutang tersebut,” terangnya.
Meski jeratan hutang renternir sangat menyiksa bagi keluarga, Maruri tak menyerah. Ia terus berusaha seraya berdoa sepanjang hari. Akhirnya Maruri mendapatkan jawaban dari doa-doanya. Seorang tetangga di dekat rumahnya menginformasikan keadaan yang dialami Maruri kepada Social Trust Fund (STF) Dompet Dhuafa Tangerang Selatan. Mendengar cerita tersebut, tim STF DD Tangsel langsung melakukan survei ke rumah Maruri yang beralamat di Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
“Saya disurvei dengan Tim STF DD, melihat kesusahan yang saya alami akhirnya saya bergabung dan mendaftar bersama STF DD Tangsel. Alhamdulillah saya dapat pinjaman modal sebesar Rp 1 juta,” jelasnya.
Dengan dana tersebut, sedikit demi sedikit ia mampu melunasi hutangnya kepada rentenir. Maruri dan istrinya kini tetap harus bekerja keras untuk terbebas dari lintah darat. Ia pun mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya program dari STF Dompet Dhuafa.
“Saya merasa bersyukur sekali masih ada yang memberikan perhatian saya dengan membantu kesusahan yang saya alami, semoga Dompet Dhuafa membantu lebih banyak lagi orang-orang yang juga mengalami kesusahan seperti saya,” harap Maruri. (uyang/gie)
Sumber: dompetdhuafa.org