Amalan wanita haid saat Ramadhan perlu untuk diketahui, karena tidak semua amalan boleh dilakukannya. Dalam kitab fiqih Taqrib karangan Imam Abu Syuja’ menyebutkan bahwa ada delapan jenis amalan yang dilarang bagi wanita haid, yaitu shalat, puasa, membaca Al-Quran, menyentuh dan membawa mushaf Al-Quran, masuk masjid, thawaf, jima’ dan bermain-main di sekitar organ kemaluan.
Beberapa larangan ini tentu tidak bisa diamalkan oleh wanita haid. Namun, bukan berarti wanita haid tidak bisa beribadah dan mendapatkan lipatan pahala di bulan suci Ramadhan. Mereka tetap bisa beribadah dengan amalan lainnya.
Berikut ini, akan disebutkan amalan-amalan apa saja yang bisa dikerjakan wanita haid saat Ramadhan.
Daftar Isi
1. Sedekah Subuh
Adakalanya perempuan yang sedang halangan juga ikutan sahur. Setelah sahur, lanjutkan dengan sedekah subuh supaya hari menjadi berkah. Sedekah subuh saat Ramadhan bisa dilakukan salah satunya dengan memberi makan makhluk hidup yang tinggal di jalanan, seperti memberi makan kucing liar.
baca juga: 6 KEUTAMAAN HEBAT SEDEKAH SUBUH SAAT RAMADHAN DAN CARANYA
Pada waktu subuh, dua malaikat turun ke bumi untuk mendoakan orang-orang yang bangun di pagi hari. Jadi, selepas sholat subuh jangan tidur dulu, ya! Awali hari dengan kegiatan bermanfaat serta berdoa agar aktivitas dimudahkan oleh Allah.
Bagaimana Cara Sedekah Subuh yang Tepat?
1. Niat
Supaya menjadi berkah, luruskan niat bahwa sedekah subuh adalah untuk menebar kebaikan yang lebih luas ke sekitarmu. Saat ingin melakukan amalan ini, bacalah niat sedekah subuh berikut:
Nawaitut taqoruba ilallahi ta’ala wattiqoaa ghadlabir rabbi jalla jalaluhu wattiqoa nari jahannama wattarakhkhuma ‘ala ikhwani wa shilatur rahimi wa mu’awanatadh dlu’afai wa mutaba’atan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallama wa idkholas sururi ‘alal ikhwani wa daf’il balai ‘anhu wa ‘an sairil muslimina wal infaqo mimma razaqohullahu wa qohran nafsi wasy syaithoni.
Artinya: “Aku niat (bersedekah) untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghindari murka Tuhan, menghindari api neraka jahanam, berbelas kasih kepada saudara dan menyambung silaturahmi, membantu orang-orang yang lemah, mengikuti Nabi Saw, memasukkan kebahagiaan pada saudara, menolak turunnya dari mereka dan semua kaum muslimin, menafkahkan rezeki yang diberikan oleh Allah, dan untuk mengalahkan nafsu dan setan.”
2. Siapkan tempat penyimpanan dana amal
Layaknya menabung, siapkan kaleng atau kotak kecil untuk menyimpan dana amal yang akan kamu sumbangkan kepada masjid atau saudara yang membutuhkan. Isi kotak tersebut dengan sedekah subuh. Setelah terkumpul banyak, kamu dapat memasukkan ke kotak amal di masjid atau sedekah kepada orang terdekat.
3. Memberi sedekah makan kepada makhluk hidup
Selain materi, kamu juga bisa bersedekah dengan memberi makan kepada saudaramu. Misalnya, kamu memberikan sarapan, lalu menggantungkan hidangan tersebut di pagarnya. Namun, ingatlah untuk memberi tahu, ya! Memberikan sedekah dalam bentuk makanan tidak dianjurkan seperti pengagum rahasia.
Bisa juga kamu inisiatif untuk menyediakan sarapan gratis di depan rumah, sambil ditulis, “ambil di sini, gratis!”
Sedekah pun bukan hanya kepada manusia, namun juga tumbuhan dan hewan sebagai sesama mkhluk hidup. Kamu juga bisa inisatif membawa makanan hewan untuk kamu bagikan kepada hewan yang tinggal di jalanan.
4. Sedekah Subuh secara online
Adanya digital memudahkan kita untuk berbuat baik kepada orang lain. Kamu juga bisa melaksanakan sedekah subuh di Portal Donasi Dompet Dhuafa. Pilihlah lembaga yang kredibel dan transparansi supaya sedekahmu sampai ke orang yang tepat untuk melengkapi kebutuhan para penerima manfaat.
Sebelum beraktivitas di bulan Ramadhan, tonton video singkat di bawah ini, yuk!
Setelah sahur dan sambil menunggu waktu subuh, awali kegiatan dengan bersedekah di pagi hari. Banyak keutamaan sedekah subuh untuk menolong diri sendiri dan orang lain. Ketuk pintu kebaikan, klik sedekah subuh di sini untuk mulai harimu!
2. Menyiapkan Hidangan Berbuka
Salah satu amalan yang dapat dikerjakan wanita haid saat Ramadhan yaitu menghidangkan berbuka. Bagi wanita haid yang tidak berpuasa, mereka memiliki kesempatan untuk mencoba makanan dan minuman sebelum dihidangkan berbuka puasa. Kegiatan seperti ini bisa dilakukan di lingkungan keluarga maupun masyarakat lainnya.
Baca Juga: Hamil Berturut-turut, Mengqadha Puasa atau Membayar Fidyah?
Saat Ramadhan, menghidangkan makanan dan minuman untuk berbuka ternyata memiliki nilai yang setara dengan orang yang berpuasa. Seperti hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi sebagai berikut,
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani berkata: Rasulullah SAW bersabda: “ Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka puasa, dia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun” (HR. At-Tirmidzi).
Dengan menghidangkan berbuka, wanita haid tetap bisa beramal kebaikan dan mendapatkan nilai pahala yang setara dengan orang puasa.
3. Mencari Ilmu
Mencari ilmu jelas tidak ada batasannya, orang tua, muda, laki-laki, perempuan, haid maupun suci semuanya bisa mengamalkan. Maka, mencari ilmu bisa tetap menjadi amalan pilihan wanita haid saat Ramadhan baik dilakukan secara ototidak seperti membca buku dan kitab maupun datang ke majlis ilmu seperti sekolah, kuliah dan lainnya.
Belajar dan mencari ilmu saat ramadhan bisa juga berlaku untuk seluruh disiplin ilmu pengetahuan, baik keagamaan maupun pengetahuan umum. Yang lebih utama yaitu ilmu yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Imam Muslim mencatat hadits tentang keutamaan orang yang sedang mencari ilmu,
“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah SWT menunjukkan jalan menuju Surga Baginya”. (HR.Muslim)
4. Memperbanyak Dzikir
Amalan ketiga yang bisa dikerjakan oleh wanita haid saat Ramadhan yaitu berdzikir. Dzikir merupakan amal ibadah yang dianjurkan siapapun dan kapan pun tidak ada batasannya. Jenis-jenis dzikir pun ada banyak, wanita yang sedang haid bisa mengucapkan berbagai kalimah thayyibah seperti tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan lainnya. Serta, wanita haid juga tetap bisa mengikuti majlis-majlis dzikir dan shalawat seperti istighasah dan lainnya.
5. Memaksimalkan Berdoa
Berdoa di bulan Ramadhan merupakan kesempatan emas bagi siapapun, termasuk wanita haid. Sebagaimana mestinya, bulan suci Ramdhan menawarkan banyak sekali pahala dan ampunan. Sakinng istimewanya, kita kenal ada malam lailatul qadar. Meski wanita haid tidak bisa melakukan i’tikaf di masjid, melalui berdoa mereka juga bisa mendekatkan diri dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Sayyidah Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasul, andaikan aku bertemu lailatul qadar, doa apa yang bagus dibaca? Rasul menjawab:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Allâhumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annî,’ (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku).” (HR Ibnu Majah).
Amalan berdoa ini bisa dikerjakan wanita haid saat Ramadhan.
6. Memperbanyak Shadaqah
Shadaqah merupakan salah satu amalan yang bisa dikerjakan wanita haid saat Ramadhan. Karena saat bershadaqah, tidak bersinggungan dengan amalan yang dilarang bagi wanita haid.
Memperbanyak shadaqah, bisa dengan berbagai cara, mulai dari memeberikan santunan kepada fakir miskin, anak yatim hingga hanya menebar senyuman kebaikan. Yang utama dalam mengerjakan amalan saat Ramadhan adalah keikhlasan dan keistiqamahannya.
7. Memperbanyak Kegiatan Sosial
Amalan wanita haid saat Ramadhan, salah satunya yaitu berkegiatan sosial. Sering kali kita memfokuskan amala ibadah yang sifatnya ritual belaka, padahal melakukan kegiatan sosial juga bisa meningkatkan pahala dan mendapatkan keberkahan Ramadhan.
Bagi wanita haid,contoh-contoh kegiatan sosial seperti mengajar anak-anak kurang mampu, memberikan santunan kepada anak-anak yatim, bersih-bersih lingkungan dan kegiatan yang sifatnya sosial lainnya.
Amalan seperti ini, selain mendekatkan diri kepada Allah Swt, juga mempererat tali silaturrahim antar sesama.
Inilah amalan-amalan wanita haid saat Ramadhan, semoga menambah wawasan kita dan bisa memaksimalkan secara baik. Amiiin. (Zainal Abidin)
Ulasan ini diolah dari berbagai sumber, seperi mizanstore.com, nu.or.id dan bincangsyariah.com.